Oleh : [Kiki] Rakhmawati Z
rakhmawati.zaki@gmail.com

Friday, August 26, 2011

Antar RAMADHAN dan sambut SYAWAL

3 minggu sudah aku bertemu RAMADHAN... akupun menyapanya “hendak kemana ?”  dan dengan lembut dia berkata “aku harus pergi, setahun lagi aku pasti kembali, tapi mungkin juga kita tak bertemu lagi... tolong sampaikan pesanku untuk MUKMIN, SYAWAL akan segera tiba, dan tolong sampaikan salamku untuk mereka yang telah menyambutku dengan sukacita, kuharap kelak PINTU AR-ROYYAN di SYURGA akan menyambut mereka dengan bahagia”

Kata-kata tersebut, adalah kata-kata inspirasi dari seorang sahabat volunteer yang di kirimkan via message tepat terlewatinya tiga minggu RAMADHAN.

Ku baca berulang… menatap ragu tak percaya… dan tiba-tiba saja butiran bening berjatuhan... Kututup mataku perlahan. Mencoba menyingkirkan rasa sesak yang menyeruak di dalam dada. Adzan subuh berkumandang. Menemani isak kecilku. Semakin dalam. Sesak rasanya. Kenapa perpisahan ini begitu cepat datang. Kenapa RAMADHAN cepat sekali berlalu. Rasanya baru kemarin aku bercengkrama dengannya. Rasanya baru kemarin aku bersuka cita menyambut kedatangannya. Kenapa kau cepat sekali pergi ?

RAMADHAN 1432 H. Aku memutuskan untuk menemui RAMADHAN di Jogja. kota tempat rumah keduaku berada. Dengan pertimbangan untuk memaksimalkan pertemuanku dengan RAMADHAN. Akupun memutuskan untuk mendampinginya di Jogja hingga saat-saat terahirnya. Ya. Rasanya begitu berbeda bertemu dengannya di sini dibandingkan di tempat lainnya. Mungkin karena aku sudah jatuh cinta denganJogja” dan segala jejak perjuangan yang telah kulalui bersamanya…

Teringat ketika aku berusaha keras untuk menyambut kedatangan RAMADHAN mulia. Begitu berseri wajahku. Bahkan terkadang sesekali wajah inipun memerah seakan hendak bertemu dengan sang kekasih gelap loh? Kusiapkan agenda-agenda dan waktu-waktu yang khusus ku dedikasikan untuk RAMADHAN jauh hari sebelum dia datang…  Sekaligus menyiapkan target-target besar pasca pertemuanku dengannya.  Target-target yang nantinya menjadi sarana untuk antarkanku mendekatkan diri pada Yang Maha Mulia.

Tak terasa, 4 hari lagi SYAWAL akan datang menggantikan RAMADHAN. Sedih dan gembirapun campur aduk menjadi satu. Sedih karena RAMADHAN akan pergi, dan bahagia karena SYAWAL akan segera datang. Ya Rabb… Dengan penuh harap, akupun menyiapkan diri dan memantapkan hati untuk rela melepas RAMADHAN pergi dengan harap akan bertemu lagi. Dan mencoba membiarkan sukacita tumbuh untuk menyambut SYAWAL. Dilemma. Ya. Dilemma. Seakan mereka berdua adalah dua manusia terkasihku yang harus kupilih salah satu di antaranya.

Teringat ketika sahabat-sahabat volunteer yang temani pertemuanku dengan RAMADHAN. Melihat senyum sumringah mereka membantu sesama. Melihat ke-GJ-an masing-masing dari mereka yang sesekali buat senyumku mengembang. Tak lupa juga Masjid Kampus tercinta, tempat tongkrongan yang begitu menyenangkan dan begitu berkesan ketika temaniku bercengkrama dengan RAMADHAN. Dan sahabat muslim muslimah yang begitu bersemangat menyambut RAMADHAN dengan penuh sukacita. Meramaikan rumah Allah dan mengorbankan tenaga serta waktu mereka untuk meraih cinta Allah melalui keberkahan RAMADHAN. Mencintai kalian karena Allah...

Bahkan kurelakan untuk menunda ujian kelulusanku. Kutolak keputusan dosen yang 6 bulan ini telah membimbingku menyelesaikan penelitian (afwan jiddan pak...). Demi menyambut RAMADHAN. Sama sekali tak ada penyesalan walaupun target kelulusan sebelum mudik pada ahirnya belum terealisasikan. Tapi setidaknya, ujian yang baru saja kulewati berjalan dengan lancar. Alhamdulillah… kusadari itu. Itu adalah berkah RAMADHAN. Tanpa sepengetahuan Abah dan Mamah, kurelakan moment yang ditunggu oleh sebagian besar mahasiswa tingkat ahir dengan penuh sukacita ^^ karena aku yakin, di balik RAMADHAN ada banyak keberkahan tak terkira yang akan datang menyapa ketika kita memaksimalkannya dengan penuh harap dan keikhlasan. Keberkahan yang akan mengkayakan jiwa-jiwa gersang kita. Setelah ujian selesai, barulah kuhubungi Abah dan Mamah untuk meminta “maaf”

Dan Allah sungguh pembuat skenario kehidupan yang Maha Hebat. Dibalik keterhijaban yang Allah takdirkan pada kita, ada banyak hikmah yang bisa kita dapatkan. Menjadikannya sebagai sarana penempaan diri. Menguji… Seberapa besarkah kecintaan kita pada Sang Ilahi.

Kudedikasikan waktu-waktu terahirku dengan RAMADHAN bersama seorang sahabat yang telah berbaiat untuk berlomba meraih malam terindahNya. Berdiri di kala malam. Bersama saudara muslim dan muslimah lainnya. Meraih malam terindah dari seribu bulan. Ruku’ dan sujud bersama dalam dinginnya malam. Bertilawah bersama, menghidupkan dan menghaangatkan rumah Allah. Mengisi setiap sudut lorongnya dengan ruku’, sujud, dan kalimat Ilahiyah.

SYAWAL akan segera datang. RAMADHAN akan segera pergi. Apa saja yang sudah kau lakukan ? sudah sesuai targetkah ? sudah ada peningkatan imankah ? sudah semakin mantapkan dengan keberagamaanmu ?

Siapkan diri. Menyucikan hati... Saatnya packing untuk mudik... tak sabar menanti sambutan hangat keluarga tercinta di rumah. Mamah, Abah, Kakak, Adek dan The Middle Astronom yang sedang mengandung ^^ Tunggu aku… tak sabar sudah masak bersama Mamah, bercengkarama dan berdiskusi dengan Abah,  bercerita dan memeluk Kakak dan Adek….. kangen banget sama rumah t.t

Untuk teman-teman yang mudik, selamat mudik, hati-hati di jalan… untuk teman-teman yang tinggal di jogja, selamat berkumpul dengan keluarga... SELAMAT MENYAMBUT HARI KEMENANGAN…
____________
Terinspirasi dari seseorang yang lebih memilih untuk memenuhi permintaan umminya untuk pulang dibandingkan mempertahankan idealismenya, jazakumullah bil jannah...

Inspiring Room, Yogyakarta
[Jum’at, 26 Ramadhan 1432 / 26Agustus 2011]

No comments:

Post a Comment

Let make a friend, be closer with silaturahim... trust that someday Allah will unite us :DDD