Oleh : [Kiki] Rakhmawati Z
rakhmawati.zaki@gmail.com

Thursday, August 11, 2011

Kita Semua [Muslim] ‘Satu’

Menghadapi kondisi ummat saat ini. Miris memang. Ketika kaum muslim di sana sedang dalam perjuangan mempertahankan hak-haknya. Kita disini hanya bisa menatap lamat tak bisa berbuat apa-apa. Hanya bisa mengikuti informasi aktual yang ada. Hanya bisa mengeluarkan receh-receh yang kita punya. Hanya bisa mendo’a dengan kata-kata. Hanya bisa berdo’a. do’a. dan lagi... do’a.

Jangan salah. Ada kawan. Ada yang bisa kita lakukan. Ada yang bisa kita perjuangkan di sini untuk menyelamatkan mereka. Bukan hanya mereka. Bahkan semua muslim di dunia. Yaitu dengan Pembinaan. Dan perubahan cara pandang. Ya. Dengan meningkatkan taraf berfikir masyarakat akan kondisi umat. Dengan meningkatkan taraf berfikir masyarakat akan kondisi Islam sekarang. Dengan meningkatkan taraf berfikir masyarakat akan cerahnya ajaran Islam. Dengan meningkatkan taraf berfikir masyarakat bahwa Islam adalah sebuah pedoman penerapan aturan yang mengurusi permasalahan kehidupan manusia dengan sangat kompleks. Secara keseluruhan. Islam tidak hanya sebuah landasan yang mengatur pada batas hablumminallah. Tapi juga hablumminanas. Habluminannas yang ‘tidak’ secara parsial. Tentunya. Bagi mereka yang benar-benar merindukan Islam yang sesungguhnya.

Memang. Islam kini terpecah menjadi banyak bagian. Masing-masing bergerak di jalannya. Masing-masing memperjuangkan ideologinya. Tapi tujuannya tetap satu. Yaitu mengembalikan kemenangan yang pernah diraih Rasulullah tercinta di masa dahulu. Karena itu adalah sebuah keniscayaan. Keniscayaan yang telah Allah janjikan. Dan kelak akan tiba masa. Masa pembebasan kaum muslim dari keterpurukan. Masa pembebasan kaum muslim dari kejahiliahan. Masa pembebasan kaum muslim dari kekufuran. Masa pembebasan kaum muslim dari pemimpin-pemimpin dholim laknatullah. Insyallah.

Islam bukanlah ummat yang terpecahkan. Perpecahan 73 golongan hanyalah sebuah keniscayaan yang Allah tetapkan sebagai jalan. Tetapi pada intinya Islam tetap satu. Mereka memang berjalan dikoridornya masing-masing. Koridor yang menurut hati tiap individu adalah jalan kebenaran yang harus ditempuh. Tetapi mereka semua sama. Mereka adalah manusia-manusia mulia. Mereka para ahlus sunnah wal jama’ah. Insyallah

Teringat sebaris kata-kata seseorang yang dikirimkan via messege dengan salam hangatnya yang khas unity in divesityKetika kita memilih A. Bukan karena kita hanya mengetahui ilmu tentang A… tetapi juga karena kita mengetahui ilmu tentang B. C. D dan yang lainnya. Tetapi Allah menetapkan (mencondongkan) hati kita pada A. Maka disitulah terjadinya ruang dialektika. Ruang untuk mencari sekeping ilmu pengetahuan. Ruang untuk menentukan bekal dalam menentukan sebuah kebenaran. Ruang untuk mengikis fanatisme sempit sebuah golongan. Dan kita akan segera melihat lahirnya tatanan peradaban besar. Yang tidak hanya dibangun dengan semangat yang menggelegar. Namun lebih dari itu. Di mulai dari segenap manusia-manusia sadar

Semuanya. Semua golongan. Kelak akan bersatu. Melawan pemimpin-pemimpin dholim. Dan menyelamatkan kaum muslimin. Siapakah yang tidak merindukan Islam yang sebenarnya ? perpecahan golongan hanyalah jalan yang memang Allah tetapkan untuk meraih itu semua. Bukankah masing-masing hati manusia di beri kecenderungan untuk memilih. Kecenderungan dimana mereka akan bergerak. Ya. Dan masing-masing sudah di amanahi Allah dengan pilihan yang dituntun oleh kecenderungan hati yang Allah anugerahkan. Tinggal bagaimana masing-masing dari kita mengelola anugerah yang telah Allah berikan. Agar kita tetap berjalan di koridor yang benar.

Sayang sekali dengan banyaknya gemboran Islam disana sini. Bahkan oleh berbagai golongan. Masih saja banyak yang tak tau. Tak tau kondisi Islam dan kaum muslim yang sesungguhnya. Mereka terlalu senang dengan kondisi yang ada. Permisif dengan aturan-aturan yang sebenarnya tidak dibenarkan. Nyaman dari berondongan tembakan dan tangisan yang memilukan. Nyaman dengan kenikmatan yang hanya sementara. Nyaman dengan rayuan-rayuan. gombal dunia. Lebih parah. Mereka hanya memikirkan kondisi materi dan popularitas semata.

Tidakkah kalian merindukan mereka para pembebas kekufuran. Mereka yang merindukan syahid untuk mengharap ridhaNya. Mereka yang ingin menyusul para syuhada yang telah mendahului mereka. Mereka yang ingin menjemput syurga #kayak lagunya siapa y,

Dia merindukan syahid. Hidup di pangkuan illahi. Menyusul para syuhada. Dalam kesenangan syurga...

Tidakkah kalian merindukan mereka para pejuang panji Islam. Mereka yang gagah perkasa dan berwibawa dengan cahaNya. Yang menciutkan musuh2 Allah sekalipun hanya dengan menatapnya.

Dia pejuang panji islam. Gagah bening dan perkasa. Ratusan musuh tak berdaya. Saat berlaga dengannya...

Mereka yang menyongsong kematian mulia. Bersama muslim lainnya dalam dekapan ukhuwah. Menembus benteng2 penghalang. Dan berjuang keras untuk membuka pintu kemenangan.

Mengarungi lorong kematian. Bersama pasukan setianya. Menembus benteng penghalang. Membuka pintu kemenangan...

Mereka yang bersabar atas duri-duri yang menghalangi jalan juang mereka. Mereka yang tetap teguh di jalanNya sekalipun mereka dihadapkan pada cobaan-cobaan yang Maha berat. Mereka yang tetap istiqomah memperjuangkan ayat-ayatNya. Mereka yang merindukan ridha Allah.

Bersabarlah atas jalan. Tegak di tempa cobaan. Perjuangkan kebenaran. ridha Allahlah dambaan...

Mereka yang begitu mulia. Mereka yang dipilih oleh Allah untuk membuka hijab kemenangan. Mereka yang setia pada Allah dan Rasululnya. Mereka yang merindukan syurga.

Wahai pemuda Islam bersatulah. DUNIA ISLAM menanti langkah sucimu. Luruskan niat di hati. Rapat barisan sejati. Jadikan diri pemuda Rabbani...
___________________________
Insiring Room, Yogyakarta
Minggu, 11 Ramadhan 1432 / 11 Agustus 2011

Merindukan seseorang yang beberapa hari lalu  menyengatkan semangatnya dalam Diskusi Ramadhan @ Masjid Kampus UGM. Sengatan itu masih berbekas hingga tulisan ini di buat. Dan semoga saja sengatan itu tetap berbekas bahkan berharap agar semakin menular lebih luas.

No comments:

Post a Comment

Let make a friend, be closer with silaturahim... trust that someday Allah will unite us :DDD