Oleh : [Kiki] Rakhmawati Z
rakhmawati.zaki@gmail.com

Saturday, July 30, 2011

Di Bawah Naungan Cahaya Illahi

Sejenak merenung

AKU.....

Aku bukan siapa-siapa. Aku hanya susunan tulang yang di balut seonggok daging. Kemudian ditiupkan ruh ke dalamnya oleh zat yang Maha Mencipta. Ruh, dia yang membuatku ada. Membuatku menangis dan tertawa. Tidur dan terjaga. Kadang aku bertanya, seperti apa wujudnya ? Mengapa dia bisa pergi tanpa diduga. Meninggalkan jasad yang kemudian tak bisa berbuat apa-apa.

Tapi aku yakin itu semua ada. Aku ada disini pasti ada sebabnya. Ada yang menciptakanku beserta sekian banyaknya makhluk yang membersamaiku dengan segala keagunganNya. Dan itulah yang mendamparkanku disini. Di tempat yang memberikan jawaban atas semua pertanyaanku. Menyejukkan padang gersang hatiku.

Hidupku adalah milikku. Senang rasanya bisa bernyanyi dengan suara merdu. Padahal siapa pemberi suara itu ? Bagaimana jika Dia mengambilnya karena tidak aku gunakan untuk memujiNya. Bangga rasanya melihat wajah cantik di cermin kamarku. Siapa yang membuatnya begitu ? Bagaimana jika Dia mengubahnya. Bahagianya ketika memiliki rizki yang banyak, bisa beli ini itu, bisa makan enak dan jalan-jalan sesuka hati. Padahal siapakah yang memberikan rizki itu ? Bagaimana jika Dia menariknya dan mengehentikan pemberianNya karena tidak kugunakan di jalanNya. Masih bisakah aku bersuka ria ???

Sebersit kurasa iri ketika temanku bisa menghafal ayat-ayat Al-Qur'an. Sedang aku sibuk menghafal lagu-lagu tak bermakna. Iri saat dia tersenyum tulus menghadapi cobaan. Sedang aku menangis tergugu karena sebuah kegagalan. Iri ketika dia khusyuk dalam sujudnya. Sedang aku tertidur lelap dibuai mimpi. Iri pada semua keluh hidupnya yang selalu dikembalikan hanya pada kekasihnya sedang aku terkadang masih mempertimbangkan untung ruginya. Aku jauh tertinggal. Dunia memang terlalu indah menawarkan pesonanya. Tapi kau harus tau kawan... Jannahlah tempat kembali yang mulia... Karenanya, teruslah berjuang hadapi keindahan dunia yang menghanyutkan.

Segala yang berawal pasti berahir. Ini adalah ketetapan. Seperti pagi yang menggeser malam dan sore menggeser siang. Segala yang bermula akan berkesudahan. Seperti perpisahan di setiap pertemuan, kesedihan ditengah kebahagiaan. Begitulah hidup. Berjalan dalam garis sabda alam. Aku bukan tak tahu siapa Allah. Bukan tak tahu siapa Rasulullah. Hanya saja perlu memaknainya lebih dalam, betapa indahnya Islam... Mencoba memaknai hikmah dalam setiap ketetapan... Ketetapan yang sudah terang Allah ciptakan... 

Bawa aku pada jalan itu Rabbiku. Jalan yang penuh dengan rahmat dan ridhaMu... Bismillahirrahmaanirrahiim... Kuayunkan langkah ini untuk jemput cintaMu. Dimanapun dan kapanpun itu...

- Dibawah Naungan Cahaya Illahi -

Setiap yang kulakukan adalah karena nikmatMu. Setiap hembusan nafasku adalah karena nikmatMu. Apapun yang bisa kulihat adalah karena nikmatMu. Apapun yang bisa kudengar adalah karena nikmatMu. Keberadaan keluargaku yang kusayang adalah karena nikmatMu. Apapun yang kumiliki adalah karena nikmatMu. Entah nikmat apa lagi yang akan Engkau berikan padaku di setiap waktuku….. 

Bagaimana mungkin aku bisa berpaling dariMu…..
______________________
Inspiring Room, Yogyakarta
Sabtu, 30 Juli 2011
Merenung dan menata hati untuk menyambut RamadhanMu

Tuesday, July 26, 2011

‘Dalam Kebimbangan‘

Satu jam lamanya aku menerawang
Mencoba menembus cakrawala penuh bintang
Ya Rabb.....
Apa yang harus kulakukan ?
Hati ini serasa tak tenang
Hati ini serasa ada yang mengganjal
Berikan petunjukMu
Agar hati ini tak lagi mengadu
Berikan air syurgaMu
Agar jiwa ini membasah dan tenang
Berikan cintaMu
Agar hati ini istiqomah di jalan yang terang
...di antara berjuta nikmat dunia yang menggelapkan

Aku yakin akan kebaikan takdir yang telah Kau tentukan

---------------
IRFAN MAKKI
When you’re searching for the light
And you see no hope in sight
Be sure and have no doubt
He always close to you
He’s the one who knows you best
He knows what’s in your heart
You’ll find your peace at last
If you just have faith in Him
You’re always in our hearts and minds
Your name is mentioned every day
I’ll follow you no matter what
My biggest wish is to see you one day

I believe... I believe...
Do you believe, oh do you believe?

MAHER ZAIN
Coz I believe
In a man who used to be
So full of love and harmony
He fought for peace and liberty
And never would he hurt anything
He was a mercy for mankind
A teacher till the end of time
No creature could be compared to him
So full of light and blessings
You’re always in our hearts and minds
Your name is mentioned every day
I’ll follow you no matter what
If God wills we’ll meet one day


If you lose your way
Believe in a better day
Trials will come
But surely they will fade away
If you just believe
What is plain to see
Just open your heart
And let His love flow through
I believe I believe, I believe I believe
And now I feel my heart is at peace

Irfan Makki Feat Maher Zain “I Believe”
---------------
Inspiring Room, Yogyakarta
Selasa, 26 Juli 2011

Saturday, July 23, 2011

Start a New life

Start a new life... Start a new life everytime...

Dan beruntunglah dia yang selalu memperbaharui semangatnya di setiap waktu, menjaga niatnya dalam setiap kebaikan dan menemukan Allah dalam setiap langkahnya...

Kembali kutuliskan kata-kata ini dalam artikel yang akan kutuliskan. Sungguh sangat memotivasi... New family. Berharap kutemukan jalan baru... Di setiap waktu... Jalan baru yang kan selalu membawaku pada ridha Allah.

Ramadhan. Sebentar lagi kau datang. Lalu apa yang harus kupersiapkan ? aku adalah mahasiswa tingkat ahir yang hanya menyibukkan diri dengan penelitian dan kegiatan-kegiatan yang tidak lagi seintens dan semanfaat dulu. Dulu... Ketika aku masih bisa berkiprah di BEM. Dulu... Ketika aku masih berkiprah di Organisasi Kerohanian. Dulu... Ketika aku masih berkiprah di Lembaga Penelitian. Dulu... Ketika aku masih berkiprah disana. Dulu... Ketika aku masih berkiprah disini... Sayang sekali dulu hanya beberapa yang ku maksimalkan kesempatan itu (sedih.com) sampai sebagian ada yang mengatakan ‘ternyata pernah disini to? ternyata pernah disana to?’ (efek setengah perjalanan) tentu saja itu tidak terulang di masa-masa selanjutnya. Ketika aku sudah tau rasanya penyesalan. Yang teramat dalam. Lebay ya hhh. Umurku cuma sesaat kawan. Bukan hanya aku saja. Kau juga. Karenanya... Maksimalkan selagi bisa... Maksimalkan selagi muda... Jangan sampai penyesalan itu ada. Karena hanya sakit yang akan kau dapatkan. Pasti rasanya ingin kau putar kembali waktu-waktu itu. Waktu-waktu yang seharusnya bisa kau gunakan untuk menambah debit pahalamu...

Sampai ahirnya akupun kesana kemari mengikuti berbagai kegiatan positif yang bisa kuikuti. Tempat dimana aku bisa mebgabdi dan mengembangkan diri. Dan berusaha selalu memulai kehidupan baru kembali... Hingga ahirnya. Akupun menemukan diriku...

Ada sebuah kisah lucu. Ketika itu aku mendaftarkan diri menjadi relawan DPU DT. Lembaga amil zakat nasional milik Aa Gymnastiar. Ketika undangan rapat pembentukan kepanitiaan ramadhan dilakukan. Akupun mendatangi lokasi dengan cepat tepat kilat. Bismillah... Sesampainya di sana. Akupun dikagetkan dengan kondisi ruang yang masih ksosong momplong. Hanya ada seorang ikhwan yang sedang memasang doubletrip pada selebaran-selebaran yang sepertinya akan disebarluaskan. Di ruang lain kulihat segerombolan ikhwan yang sedang mendapat ‘ceramah’ dari seseorang. Batinku. Mana akhwatnya ? dan... Rapatnya ?

Sampai ahirnya “rapat kita mulai sekarang” heh ? tak ada lebih dari 11 orang yang hadir dan membentuk sebuah lingkaran disana. Hanya terdiri dari 3 akhwat dan sisanya bisa ditebak. Rapatpun dimulai dengan penjelasan mengenai rencana kegiatan penyaluran dana ZIS ramadhan DPU DT Jogja. Kepanitiaan inti diputuskan pada kepala-kepala yang hadir hari itu. Siapa yang mau jadi ketua ? tanya pak Amri. Salah seorang pengurus DPU DT jogja. Seorang ikhwan yang sebelumnya menemaniku berbincang bersama ikhwan yang masang-masang doubletrip sembari menunggu dilaksanakannya rapat menunjukku dengan penuh keyakinan. Heh ? saya belum mampu memenuhi amanah itu. Saya orang baru. Jawabku lekas. Apakah saya ada tampang pemimpin. Kalo kebanyakan orang menilai tampangku sebagai perempuan kalem (kalempit-lempit). Tapi kuakui. Aku memang pendiam dan tidak banyak bicara.

Sebelumnya aku memang sempat diminta untuk membantu acara buber seribu anak yatim tahun lalu kerjasama DPU DT dan Jamaah Sallahhudin persis seperti acara yang akan di adakan ramadhan nanti. Tetapi ketika itu posisiku sebagai panitia ramadhan kampus (RDK). Bukan relawan DPU DT. Sayang sekali... semuanya sirna. Karena aku harus standby mempersiapkan parchel untuk ustadz pengisi ceramah menjelang buka, absensi jamaah dan kotak amal (membantu pengurus KABUMA-Kajian Buka Bersama Ramadhan yang entah pengurusnya pada kemana... Tugas sampingan seorang HUMAS. Aneh sekali!). Maafkan aku ya Allah... Hampir saja kuterima amanah itu. Kupikir lebih baik kesempatan itu diberikan kepada ikhwan saja.

Bismillah... Dan semoga acara ramadhan nanti bisa berjalan dengan lancar. Kuhubungi teman di JS untuk membantuku mencari link kesana kemari. Dan akupun berkali menyemangati PJ kegiatan (yang ternyata adalah ikhwan yang tadi masang-masang doubletrip!) dan teman-teman relawan lain yang sudah mulai disibukkan dengan masing-masing tanggung jawabnya. Bismillah... Dengan jadwal kegiatan yang begitu padat. Aku terpikirkan akan janjiku untuk ikut berkiprah membantu di Masjid Deresan. Afwan... Dan akupun terpikirkan akan rencanaku untuk berikprah disana disini. Sekali lagi afwan... Afwan jiddan... Semoga kita bisa memaksimalkan ramadhan dengan full barakah. Memanfaatkan setiap waktu dan setiap detik kehidupan untuk meraih pahala. Menambah debit tabungan di ahirat sana. Bismillah... Semangat kawan. Semangat ! Selamat berjuang... Meraih kemenangan...

______________________________________

Every step i take, every move i make
Every single day, everytime i pray
I’ll be miss... You
Thinking of the day, when You went away
What a life to take, what a bond to break
I’ll be miss... You

Miss You big...
_______________________________________
Inspiring Room, Yogyakarta
Sabtu, 23 Juli 2011
Dalam semangat !

Perjalanan ‘Cinta’ Seorang Pejuang

Ada sebuah kisah kawan. Ini adalah kisah tentang perjalanan ‘cinta’ seorang pejuang... sebut saja dia Muhammad Fatih (bukan nama asli.red). Dia adalah kakakku tercinta (semoga saja dia nggak marah aku nulis ini... afwan kakak sayang. semoga saja tulisan ini bisa menjadi inspirasi seseorang yang sedang dalam kegalauan). sebuah kisah yang sangat menginspirasi. Bagi saya pribadi.

Ketika itu dia masih SMA. Selisih umur kami hanya terpaut 3 tahun sehingga kami sering bertengkar (walaupun hanya sejenak-sejenak saja). Tapi kami tau bahwa kami saling sayang. Hingga ahirnya... dia berubah kaku... aku ingat waktu itu. Di motor kesayangannya terdapat stiker bertuliskan “selain ikhwan dilarang nebeng.” Ideologinya mulai tertampakkan. Semua itu bermula ketika dia tidak di terima masuk universitas yang dia inginkan. Waktu itu tahun 2003. Dan aku masih duduk di kelas 3 bangku SLTP. Sebenarnya dia sudah diterima di sebuah universitas terkemuka. Tetapi tidak dia ambil karena dia memang mengejar universitas impiannya.

Pasca kelulusannya dari SMA. Dia memutuskan untuk nyantri di sebuah ponpes di kabupaten sebrang. Setahun di sana. Banyak sekali hal yang telah berubah darinya. Ketika itu jujur saja aku kecewa. Karena kami benar-benar menjadi lebih sering bertengkar. Dia jadi sok nglarang. Yang sebelumnya di anggap biasa saja tiba-tiba dia anggap luar biasa. Jangan pake clana ! pake bajunya yang longgar ! dan hal-hal lain yang pada masa itu masih membuatku kebingungan. Sampai ahirnya akupun menyadarinya... Jazakallah khairan katsir kakak sayang...

Heheh ! capcus saja sama yang mau aku ceritakan. Ok. Kakakku telah menjadi seorang ikhwan. Tentu saja orang dia laki-laki :| semua laki-laki kan sebutannya ikhwan. Oh ternyata berbeda menurut pandangan orang-orang kampus. Menurut mereka ikhwan adalah laki-laki yang hatinya terpaut pada masjid. Anak berclana congklang. Nah kalo akhwat adalah mereka yang berbaju longgar. Berkerudung lebar. Kaya baja hitam (memang kaya baja hitam ya ?!). Dan perubahan yang terjadi padanya pasca keluarnya dia dari ponpes itu semakin didukung kiprahnya yang cukup gemilang di universitas impiannya. Sampai ahirnya dia di amanahi menjadi ketua BEM di fakultasnya. 

Moment yang tidak akan pernah kulupakan ketika main ke kota tempat kakak kuliah adalah ketika aku dikenalkan pada teman-teman akhwatnya “oh ini to adeknya pak presiden” ! “how famou is he?”  ketika wisudapun dia berhasil membanggakan abah kami tercinta. Menjadi wakil mahasiswa angkatannya untuk memberi sambutan ketika upacara wisuda walopun nilai akademisnya (menurutku) jauh dari angka sempurna. Kini kakakku tercinta telah menjadi seorang suami dari seorang akhwat cantik (insya Allah begitu juga dengan hatinya).

Lucu sekali ketika lamaran, kami datang sekeluarga dengan didampingi sahabat kakak. Lalu tiba-tiba saja sahabat kakak bilang ”kayaknya saya tau mau ke tempat siapa?” dan semua orang di dalam mobilpun tertawa. Tentu saja... menertawakan betapa hebatnya kakakku menyimpan hal tersebut dari sahabat karibnya. Bahkan sampai waktu lamaran tiba. Subhanallah... lucu lagi pas ta’aruf dan ngobrol sama Abah. Mamah dan Adek. Rame... !

Satu hal yang benar-benar membuatku terinspirasi... Aku pernah menanyakan ”kok bisa si kakak menyimpannya (perasaan dan proses ta'aruf) ? Dan ngga cerita ke siapa-siapa... bahkan mas ilham saja ndak tau” (mas ilham adalah sahabat karib kakak yang di ajak pas lamaran. bukan nama asli.red). Lalu apa jawabnya “bisa dong... tentu saja cuma kakak dan Allah yang boleh tau ” subhanallah... Akup jadi malu... (dalam hati... Ah ngga mungkin! Paling dia cerita ke Murabbinya)

Berbekal menjadi seorang pegawai negri di sebuah badan pemerintahan yang bergerak di bidang statistik selama hampir setengah tahun sejak Januari 2011 silam. Sambil melanjutkan S2-nya di salah satu perguruan tinggi ternama di Bogor yang sudah dia jalankan selama 3 semester. Dan dengan tekadnya untuk menikah maksimal umur 25 yang telah lama dia persiapkan. Diapun memberanikan diri untuk melamar seorang akhwat dan ahirnya merekapun menikah (padahal gajinya dari sejak di angkat belum turun!). Sampai Abah bilang “Kakakmu dek, belum bergaji aja sudah berani nglamar” haha. Dan akupun hanya bisa mengejek-ngejek. Rame.

Kini kakakku telah menjadi seorang suami. Dan aku sungguh bersyukur ahirnya perjuangan pencarian cintanya berahir bahagia. Semoga saja mereka menjadi keluarga Sakinah. Mawadah. Warahmah (doa umum untuk yang baru nikah!) dan berkah. Tambah lagi deh... semoga kelak menjadi orangtua yang menelurkan pejuang-pejuang baru Islam. Yang akan melanjutkan perjuangan untuk melepaskan Islam dari cengkraman pemimpin-pemimpin dhalim. Amin !

Untukmu kawan ! jagalah hatimu... jagalah perasaanmu... jangan sampai hatimu ternodai oleh perasaan-perasaan yang tidak menentu. Yang tidak seharusnya. Walaupun terkadang Allah menganugerahkannya pada kita ^^ Semoga dengan keistiqomahan kita dalam menjaga hijab cinta’ Allah akan antarkan kita pada jalan bahagia... kebahagiaan yang insya Allah kita akan menikmatinya...

Check this one Kekasih Gelapku semoga menginspirasi jalan juangmu ^^

Inspiring Room, Yogyakarta
Sabtu, 23 Juli 2011
Mencoba bertahan dalam keistiqomahan

Monday, July 18, 2011

Hakikat Puasa

Ibadah puasa merupakan ibadah yang tidak tampak. Sehingga ibadah puasa memiliki peran tersendiri dalam meningkatkan ibadah kita kepada Allah. Berikut beberapa hakikat puasa yang kurangkum dari Ammah Galuh :
  1. Ruh. Ibadah puasa merupakan ibadah ruhani. Sehingga yang berperan penting dan mendominasi dalam akivitas ini adalah ruh. Bukan fisik.
  2. Mengembalikan sifat ke-Tuhanan dan menghilangkan sifat-sifat syetan. Pada dasarnya puasa merupakan ibadah yang akan mengembalikan nilai-nilai kebaikan yang menjadi fitrah manusia. Dan menghapuskan nilai-nilai keburukan yang berasal dari syetan. Seharusnya setelah melakukan ibadah puasa hati kita menjadi semakin lembut. Mudah memaafkan. Mudah memberi dan memberikan rasa ringan kepada kita dalam melakukan ibadah-ibadah yang lain.
  3. Mengendalikan nafsu. Berpuasa memberikan keterbatasan kita dalam melakukan tindakan baik secara ruhani maupun jasmani. Terutama tindakan-tindakan yang dilarang yang akan membuat kita berdosa. Puasa di bulan Ramadhan memiliki kistimewaan dibandingkan puasa pada hari-hari biasa. Karena pada bula tersebut syetan dibelenggu. Tetapi jika kita masih saja melakukan keburukan setelah melakukan ibadah puasa. Itu merupakan indikasi hati kita berpenyakit. Seperti yang telah dijelaskan dalam artikel yang telah kutuliskan sebelumnya Hatiku dan Hatimu.
  4. Menata kesabaran. Puasa pada hakikatnya membuat kita menjadi lebih sabar dalam menghadapi kehidupan. Karena semua yang terjadi dalam kehidupan dunia ini telah di atur dan diputuskan oleh Allah. Dan semuanya adalah demi kebaikan kita. Agar kita selalu berada di jalanNya.
  5. Membentuk kepekaan sosial. Berpuasa akan membuat kita lebih peka terhadap kondisi orang lain yang kekurangan. Ikut merasakan bagaimana rasanya lapar dan tidak bisa makan.
  6. Mendapatkan ketaqwaan. Dengan berpuasa maka Allah akan memberikan kita furqan. Memberikan kita cahaya untuk membedakan mana yang haq dan mana yang bathil. Membuat kita lebih berhati-hati dalam membedakan mana perintah dan larangan Allah.   

Semua perintah dan syari’ah yang di tetapkan oleh Allah untuk manusia. Adalah untuk kebaikan manusia itu sendiri. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Mana yang akan kita pilih. Apakah kita akan mengikuti jalan yang telah ditentukan oleh Allah. Atau menyalahinya... Semoga kita diberi keistiqomahan dalam beribadah kepadaNya... Dan diberikan rasa ringan dalam menjalankan perintahNya... Amin Ya Rabb...

Inspiring room, Yogyakarta
Selasa, 19 Juli 2011
Halaqoh bersama Ammah Galuh

Hatiku dan Hatimu

Pernahkah kita berfikir. Kenapa kadang kita merasa sombong dan merasa berada di atas yang lain ? kenapa kadang kita suka mengeluh ? kenapa kadang kita ragu akan masa depan ? Berbekal tausiyah dari Ust Syatori Abdurrauf. Akan coba sedikit kujelaskan.

Manusia fitrahnya memiliki kecenderungan pada kebenaran. Dan semuanya memiliki potensi untuk berada lurus di jalan Allah. Tetapi sayangnya manusia di ciptakan tidak sendirian. Ada ciptaan-ciptaan Allah yang lain. Di antaranya adalah syetan.

Kita tau bahwa syetan adalah mahluk pembangkang. Mereka dengan suka rela mau dimasukkan ke dalam neraka yang panasnya berjuta kali lebih panas dari api di dunia (jangan di bayangkan!). dengan syarat. Membiarkan mereka mengusik manusia yang sakit hatinya agar manusia-manusia itu menemani mereka. Menjadi bahan bakar api neraka.

Pernahkah kita sejenak berfikir. Untuk apa kita diciptakan jika pada ahirnya kita akan di matikan ? kita di ciptakan di dunia untuk beribadah kepada Allah.


Beribadahlah di hamparan bumi Allah di manapun kau berada... Ibadah di sini memiliki arti yang sangat luas. Baik ibadah secara khusus maupun umum. Tetapi tempat yang memiliki fungsi definitif untuk beribadah (dalam artian khusus) adalah masjid. “baitullah”. Rumah Allah. Masjid adalah rumah Allah di bumi. Sehingga masjid bisa dijadikan sebagai dasar pertimbangan (mizan) bagi manusia dalam menentukan baik tidaknya sebuah tindakan. Di sanalah tempat yang lebih afdhal bagi manusia untuk beribadah kepada Rabbinya. Di sanalah tempat yang lebih afdhal bagi manusia untuk bersujud menyembah. Masjid adalah tempat yang mulia.

Menurutmu... pantaskah lagu jahiliah di perdengarkan di Masjid ? menurutmu pantaskan kamu tidur di dalam masjid ketika adzan di kumandangkan ? menurutmu pantaskan masjid dijadikan sebagai tempat untuk membicarakan hal-hal yang tidak substansial ? betullah apa yang Ust Syatori katakan. Kemuliaan manusia dalam tindakan bisa dipertimbangkan melalui tindakan-tindakan yang pantas dilakukan di dalam masjid. Karenanya... jangan dengarkan lagu-lagu jahiliah. Karenanya... bergegaslah mengambil air wudlu ketika adzan berkumandang. Karenanya... janganlah membincangkan sesuatu yang tidak ada manfaatnya...

Bagaimana perasaanmu ketika hapemu berbunyi di dalam masjid sedangkan kamu berada dalam kondisi shalat. Ringtonennya lagu (barat) jahiliah pula. Aku pikir kamu akan malu dibuatnya J sekeren apapun lagu itu menurutmu !

Manusia memang memiliki fitrah untuk cenderung pada kebenaran. Cenderung untuk ber-Tuhan (gharizah tadayyun). Dan kecenderungan pada kebenaran ini tergantung pada hati manusia itu sendiri (qalb). Hati oleh Ust Syatori dijelaskan terdiri dari 3 lapisan pelindung. Apa saja...
  1. Bashiroh, Lapisan ini berfungsi untuk membedakan mana yang haq dan bathil
  2. Dhamir, Lapisan ini berfungsi memberikan kecenderungan pada manusia untuk memihak yang benar dan menolak yang salah
  3. Fuad, Lapisan ini merupakan hakim penentu salah tidaknya sebuah perbuatan
Sebelum memutuskan sesuatu. Kadang kita dihantui oleh perasaan. Apakah tindakan yang akan kita lakukan ini benar ? setiap orang pasti pernah merasakan betapa sesaknya perang dengan diri sendiri. Perang batin. Kita tau bahwa berbohong adalah dosa. Tetapi kadang kita tetap memformalkannya melalui tindakan. Padahal hati terang-terangan menolak. Dan kita lebih memihak nafsu syetan dibandingkan hati kita sendiri. Astaghfirullahal’adzim...

Bisa dibayangkan kalau ketiga lapisan tersebut tidak ada ? seperti apa jadinya manusia ? ya. Mereka berada dalam cengkraman syetan. Dan cengkraman inilah yang akan menimbulkan luka-luka hati yang membuat syetan suka kepada manusia yang memilikinya. Luka-luka seperti apa yang mereka sukai ?
  1. SombongFitrahnya manusia tidak memiliki sifat sombong. Tetapi yang memiliki sifat sombong adalah syetan. Manusia-manusia sombong. Mereka berada dalam cengraman syetan.
  2. Mengeluh. Syetan sangat menyukai orang-orang yang suka mengeluh. Orang-orang yang gampang “dipanasi” dan “dikipasi”. Seperti seorang istri yang tidak sabar dan dengki berlebihan. Hatinya sakit. Mudah tergoda oleh dunia. Suka iri pada tetangga. Dan lain sebagainya.
  3. Istihanah. Istihanah berarti meremehkan dosa. Ya. Menganggap remeh dosa. Sekecil apapun. Nanti dulu ah shalatnya... paling telat satu rakaat. Nah lo ! lima menit lagi filmnya selesai. Tanggung. Shalat kan waktunya masih lama. Nah lo ! penyakitan lo
  4. Ragu. Syetan menyukai orang-orang yang ragu dan tidak yakin akan Allah dan takdir-takdir yang telah tertuiskan di Lauhul MahfudzNya. Mereka yang mencemaskan masa depan. Mereka yang tidak yakin akan keputusan-keputusan yang Allah tetapkan dalam kehidupan. Bahwa semuanya adalah demi kebaikan...
Semoga saja kita terhindar dari perilaku-perilaku tersebut. Perilaku-perilaku syetan. Perilaku-perilaku yang akan membawa kita pada kebinasaan. Dan semoga Allah anugerahkan kepada kita furqanNya. Agar kita tetap hidup di atas ayat-ayat yang terang. Ayat-ayat yang mengangkat kita dari kegelapan menuju cahaya kebahagiaan.

Simpanlah hatimu...
Seperti emas yang diletakkan dalam kotak besi yang kuat. Dalam lemari baja yang tebal. Dalam ruangan yang terkunci rapat. Dalam rumah yang kokoh. Yang di jaga oleh satpam-satpam kuat lagi garang. Semoga dia terlindungi dari tangan-tangan hitam yang akan membuatnya berkarat J

______________________________________
Jika kau merasa besar, periksa hatimu
Mungkin ia sedang bengkak
Jika kau merasa suci, periksa jiwamu
Mungkin itu putihnya nanah dari luka nurani
Jika kau merasa tinggi, periksa batinmu
Mungkin ia sedang melayang kehilangan pijakan
Jika kau merasa wangi, periksa ikhlasmu
Mungkin itu asap dari amal shalihmu yang hangus di bakar riya’

Dalam Dekapan Ukhuwah
Salim A Fillah
_______________________________________

Kutulis... sembari merasakan nikmatnya flu dan radang tenggorokan. Semoga Allah luruhkan dosa-dosaku dengan kondisi ini. Amiiin Ya Rabb... 

Masjid Nurul ashri Deresan
Senin, 18 Juli 2011
Bersama Ust Syatori Abdurrauf

Saturday, July 2, 2011

In Memorian...

Badha maghrib kuisi semangatku dengan melihat kembali statusku (talk self ) ya ! itulah caraku membangun kembali semangat yang terkadang melayu... (talk self) entah itu membaca kata-kata inspirasi yang kudokumentasikan atau melihat tulisan-tulisan yang menggugah jiwa. Ku buka kembali Dalam Dekapan Ukhuwah milik Salim A Fillah sembari mendengarkan “I believe” lagu baru kolaborasi Maher Zain dan Irfan Makki yang begitu menyentuh. Lagu itu... benar-benar membuatku terkagum. Dari sekian banyak lagu-lagu nasyid, lagu-lagu Maher Zain lah yang paling menyentuhku... selain karena lirik lagunya yang bagus, juga kolaborasi antara lagu dan aransemen musiknya yang harmonis. Membuatku ingin selalu mendengarkannya. Perjalanan hidupnya benar-benar mengispirasiku, hingga dia hijrah pada Islam. Dan aku sungguh kagum akan kecintaannya pada Islam yang dia eksplorkan lewat lagu-lagu yang menenangkan.

Ya, Islam memang selalu sesuai dengan konteks zaman, dalam kondisi apapun. 

Jujur saja, sebelum hijrah... aku sangat senang dengan lagu-lagu pop barat dan R’n’B. Mungkin kalau laptopku yang dulu di cek, bisa dibilang koleksi lagu-lagu barat berseni terutama bagi kalangan penyuka musik barat, cukup lengkap. Mulai dari  Neyo, The Red Jumpsuit Apparatus, Keysha Cole, BOB, Puff Daddy, Young Jezzy, Mary J Blige, Secondhand Serenade dan penyanyi lagu-lagu top jajaran atas dalam billboard lainnya. Astaghfirullahal ‘adzim...! Dan tanpa di sadari aku telah mengagumi hal-hal yang sejujurnya dibenci oleh Allah yang secara perlahan membawaku menjauh dari kodratku sebagai seorang hamba. Dan memang, ketika mendengar lagu-lagu itu ternyata berdampak pada pengkristalan hati, menjadikan hati ini menjadi sedikit agak keras. Rasanya sesak sekali ketika mengingat masa lalu yang kelam. Walaupun bagi teman-teman itu tidak sekelam yang kupikirkan. Sampai kadang hati ini meringis menangis menyesali semuanya.

Tetapi aku benar-benar bersyukur Allah memberikan hidayah-Nya, membuka mataku akan sebuah tujuan hidup yang sebenarnya. Melalui orang-orang yang istiqomah di jalanNya. Ya Allah. Semoga Kau berikan pahala pada mereka yang menuntunku. Yang berdakwah padaku walaupun hanya lewat isyarat, rona wajah ataupun kata-kata. Di sinilah, di kampus inilah selama 4 tahun aku melewati dan belajar apa itu perjuangan. Dan aku benar-benar bersyukur teman-teman hidupku, baik itu mata, tangan, kaki hingga hati saling berkoordinasi dan bersatu untuk selalu menuju langkah baru dan mendukungku untuk memulai hidup baru di setiap waktu. “let’s start a new life” Seseorang menginspirasiku lewat statusnya, entahlah... kebetulan sekali sangat sesuai dengan kondisi perasaanku hingga ahirnya aku menulis ini, karena aku tau status adalah luapan perasaan atau pikiran seseorang. Dan aku mendukung dia... Let’s start a new life ! dan beruntunglah dia yang selalu memperbaharui semangatnya di setiap waktu, menjaga niatnya dalam setiap kebaikan dan menemukan Allah dalam setiap langkahnya.

Alhamdulillah... Aku bersyukur aku dilahirkan di dalam keluarga yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Sehingga kecenderungan untuk kembali pada Islam yang sesungguhnya mendorongku dan mengarahkanku pada jalan kebaikan. Terutama ayahanda, beliau adalah sosok yang paling aku cintai dikalangan laki-laki di dunia insya Allah setelah mereka para kekasih Allah. Ya... beliaulah yang selalu membisikiku ketika adzan subuh tiba ketika aku kecil “bangun bangun bangun... siapa yang meninggalkan shalat maka dia akan masuk neraka, neraka yang berbahan bakar manusia”  dan dengan kilat aku terbangun (tersenyum) bahkan sampai sekarang, aku selalu mengingat kata-kata yang beliau sampaikan dengan penuh kasih sayang. Dan aku benar-benar selalu merindukan suara dan nasehat beliau yang begitu menyentuh setelah berada jauh di perantauan. Merindukanmu ayahanda... Semoga kau selalu dalam lindunganNya. Ya Allah semoga Kau tempatkan beliau dalam jajaran manusia-manusia mulia. Bukankan Kau mengatakan, siapa yang mendidik anaknya dengan sepenuh hati, dengan penuh kasih sayang, dan membawanya pada jalan kebenaran, maka dia akan Kau masukkan ke dalam syurgaMu. Semoga kami anak-anaknya bisa menjadi tameng mereka, orang tua kami tercinta, dari siksa api neraka, dan semoga kami bisa berkumpul kembali di tempat terindah-Mu yang Kau janjikan. Amin.

Jujur saja... begitu banyak tantangan di sana sini, ketika iman ini meninggi, rasa manis itu benar-benar sangat terasa. Tetapi ketika iman ini menurun, rasa pahitpun begitu sangat terasa. Terkadang ingin sekali selalu menjadi kepompong di bawah rembulan dan terus menyendiri menikmati kebersamaan dengan Sang Pemilik Semesta Alam. Tapi, waktu adalah milik-Nya. Dialah yang berkehendak kapan waktu-Nya Dia rubah, dan itulah siklus yang memang Dia ciptakan. Dia jalankan siang ke malam dan malam ke siang. Dan aku tak bisa berbuat apa-apa kecuali menahan diri dari dosa-dosa ketika sedang dalam rasa kepahitan.

Dan Allah benar-benar menguji ku dengan berbagai cara.

Sahabat, teman, lingkungan bahkan keluarga, mereka semua adalah cobaan. Tali silaturrahim ini harus selalu terulur, sekalipun prinsip hidup berbeda. Karena dari mereka semualah aku belajar. Karena dari mereka semualah aku melalu proses kehidupan hingga mendapatkan rasa manisnya iman. Ya, itulah yang Allah ajarkan. Dia menyukai kebersamaan, dan murka jika kebersamaan itu di pantang. Sungguh indah ketika aku menyatu dengan mereka yang seiman, sevisi dan semisi dalam menjalani kehidupan. Sekalipun mereka tidak kukenal, sekalipun mereka tidak mengenalku. Tetapi hati ini serasa dekat... ya, ukhuwahlah yang menyatukan kami. Begitu yang Salim A Fillah katakan dalam bukunya “Dalam Dekapan Ukhuwah” begitu indah untaian kata yang di susunnya. Subhanallah... Membuatku terbawa suasana. Membawaku merasakan keindahan masa kejayaan Islam di masa lalu.

Semoga Kau perkenankan semua muslim dan muslimah bersatu, melanjutkan kembali  kejayaan IslamMu. Amin.

Kuahiri dengan di temani “Thank You Allah” Maher Zain

Inspiring Room
Sabtu, 2 Juli 2011
Inspirator : Ayahanda, Maher Zain, Salim A Fillah dan Wilda