Oleh : [Kiki] Rakhmawati Z
rakhmawati.zaki@gmail.com

Thursday, August 4, 2011

Eksiskan Diri dengan Buku [Baca : Ideologi]

Tak lama ini seorang sahabat bertanya “bagaimana hukumnya seorang wanita yang ketika mendekati datangnya Ramadhan belum memenuhi hutangnya di Ramadhan sebelumnya. Dan waktu sudah tidak lagi memungkinkan untuk membayarnya?” Hmm... yang kutau. Dalam kondisi seperti itu. Kita diwajibkan untuk membayar fidyah ketika Ramadhan nanti dengan memberikan makan kepada mereka yang tidak mampu sebanyak hari yang telah ditinggalkan atau menggantinya setelah Ramadhan selesai dengan menambahkan hutang pada Ramadhan yang baru saja dilalui. Sembari membuka buku ’Risalah Fiqih Wanita’ yang abah berikan padaku. Kucek kembali siapa perisalah hadist itu. Dan ku kirimkan via messege ke sahabatku. Semoga saja bermanfaat...

Dari sebaris kisah di atas. Point apa yang kau dapatkan ?

Ehm. Kawan. Mengetahui ilmu agama (Islam) pada dasarnya adalah sebuah kewajiban. Tak ada lagi yang namanya tawar-menawar. Bukan lagi ilmu selingan. Bukan lagi ilmu yang dikesampingkan. Tetapi justru ilmu yang menjadi dasar untuk menerapkan ilmu-ilmu lainnya. Tetapi kalo kita perhatikan, kondisi sekarang justru lebih cenderung pada ”sekuler” yaitu tsaqofah yang memisahkan aturan kehidupan dan aturan Tuhan. Ilmu agama hanya menjadi ilmu parsial di antara ilmu2 terapan lainnya. Sehingga ilmu umum justru lebih dominan diminati dibandingkan ilmu agama. Perlu kawan2 ketahui bahwa Islam adalah sebuah ideologi kehidupan. Ideologi... dasar2 kehidupan yang memang harus kita pegang. Agar kita bisa menyelami kehidupan di jalan yang terang. Dan... ketika ideologi tersebut tergerus. Maka jangan salahkan mereka2 yang menjerumuskan. (salah sendiri) Ngga punya ideologi. Hari gini ngga berideologi (ups !)

Islam. Islam bukanlah sekedar agama. Bukan sekedar pelampiasan manusia kepada Tuhannya. Tetapi Islam adalah sebuah ideologi kehidupan. Yang didalamnya terdapat aturan2 yang telah ditentukan. Aturan2 yang dimaksudkan untuk mengelola keseimbangan kehidupan manusia dan alam. Untuk kebaikan kita semua.

Islam. Islam adalah tali buhul yang harus dipegang kuat2. Karena jika kau lepaskan. Kemungkinan besar akan melencenglah perjuangan hidup yang kau lakukan. Jangan sampai kau berjuang keras mati2an hanya untuk mengejar hasil ahir yang menyengsarakan.

“Mereka bekerja keras lagi kepayahan untuk masuk ke dalam neraka” begitu kira2 ayat yang pernah kudengar. Jangan sampai kita terlena akan dunia yang menawarkan berjuta kesenangan. Jangan sampai kita tenggelam dalam indahnya kehidupan yang tak bertujuan. Jangan sampai. Jangan sampai kawan. Sekali lagi. Jangan sampai kau bekerja keras mati2an untuk mendapatkan hasil ahir yang menyengsarakan. Tapi, peganglah kuat2 cahaya Islam yang sudah terang Allah perintahkan.

(tersenyum) kembali teringat masa lalu. Ketika aku menyayangkan rupiah2 yang kubelikan untuk buku2. Hingga ahirnya kusadari. Buku membuka mataku (buku apa dulu nih ?). Dan tidak hanya itu. Buku menjadi investasi kehidupan yang tak akan pernah lekang di makan zaman (asal ngga dimakan rayap aja). Jadi teringat ketika belanja ini itu. Kadang sama sekali tak terpikirkan lebih baik untuk beli buku2 yang mencerahkan dan bisa jadi pegangan ketika dalam kebimbangan. Tidak harus repot tanya kesana kemari (kecuali untuk hal2 yang memang tidak diketahui ya!). Kadang tak terpikirkan lebih baik untuk beli tafsir hadist atau kisah2 inspiratif yang membuka mata spiritual dibandingkan membeli hal2 yang hanya ditujukan untuk memenuhi nafsu (syetan). Ya Allah...

Kerenkan dirimu dengan membaca buku. Sisihkan uangmu untuk membeli hal2 yang sekiranya membawamu pada jalanNya. jalanNya yang insya Allah akan membawamu pada cahaya terang. Cahaya terang kehidupan. Cahaya yang tak akan pernah padam oleh gelapnya zaman. Dan kaupun akan dengan indah menyelami kehidupan dengan disertai ayat2 yang terang. Dan kasih Allahpun akan menghampirimu dengan sendirinya... tinggal kau nikmati saja betapa manisnya ^^  (ehm)

Sayang sekali rupiah2 yang kau gunakan untuk membeli barang2 ‘bermerek’ yang sebenarnya hanya ditujukan untuk kesombongan (wallahualam). Sayang sekali rupiah2 yang kau gunakan untuk mengeksiskan diri dihadapan orang (wallahualam). Sayang sekali rupiah2 yang kau gunakan untuk memenuhi nafsu (syetan). Sayang sekali... tak adakah panggilan hati untuk memanfaatkannya demi mengaharap ridhaNya. Yang akan terbayarkan insya Allah dengan nikmat yang tiada tara kelak di jannahnya.

Teringat gurauan Ustadz (afwan lupa namanya) dari FKG UGM yang berceramah ketika menjelang berbuka puasa H+3 di Masjid Kampus UGM “begitu mudahnya kita dipermainkan oleh ideologi pasar” (ups !) rame ini. kesini... rame itu. kesitu... Jujur saja. Kalimat tersebut begitu mengena dan sarat makna. Ya. Kita sangat mudah terbawa arus pasar (global) yang sebenarnya adalah trik2 yang ditebarkan untuk mengalihkan manusia (terutama muslim) agar terkikis imannya. Agar mereka perlahan pergi dari ideologinya. Ideologi Islam. Ideologi yang seharusnya diterapkan dalam kehidupan. Ideologi yang sebenarnya adalah identitas keberadaan Islam sebagai rahmat kehidupan. Islam Rahmatan lil'alamin

Pesan yang tak akan pernah kulupakan disetiap tulisan2ku : Istiqomahlah kawan ! berjalanlah kau dimuka bumi dengan menjadikan ayat2 Allah sebagai pertimbangan dalam tindakan. Salam ukhuwah...
________________________
Inspiring Room, Yogyakarta
Kamis, 4 Ramadhan 1432 H / 4 Agustus 2011
Mencoba mengeksiskan diri dengan buku [Baca : Ideologi] menebar cerahnya ajaran Islam

No comments:

Post a Comment

Let make a friend, be closer with silaturahim... trust that someday Allah will unite us :DDD