Oleh : [Kiki] Rakhmawati Z
rakhmawati.zaki@gmail.com

Wednesday, March 14, 2012

Runtuhlah Kau Kapitalisme

Kapitalisme ! selalu menggunakan slogan kemajuan, pertumbuhan, kemakmuran dan kebebasan untuk mendemonstrasikan sistemnya dalam kehidupan. Tapi kini kapitalisme sudah memperlihatkan wajah aslinya. Ya. Dia terlihat lebih identik dengan krisis, ketamakan, korupsi dan penjajahan. 

Dalam sistem kapitalis, krisis menjadi siklus yang selalu berulang. Tahun 1998, krisis ekonomi melanda Asia, dan berubah menjadi krisis multidimensi di indonesia. Tahun 2004, Amerika terjerat krisis ekonomi, lalu tahun 2011 Eropa terjerat krisis hutang. Tentu saja hal ini menjadi bukti konkrit kebrobrokan sistem kapitalis. Struktur masyarakat dalam sistem kapitalis sendiri tersegmentasi ke dalam 3 tingkatan, yaitu :
  1. Masyarakat kaya
  2. Masyarakat kalangan menengah
  3. Masyarakat miskin
Dalam sistem kapitalis, masyarakat kaya menempati posisi teratas. Ibarat piramid, mereka adalah puncaknya. Kenapa masyarakat pada tingkatan ini bisa menjadi kaya, bahkan super kaya hingga memiliki hampir sekian persen kekayaan masyarakat dunia? Ada 3 alasan utama yang bisa menjawab pertanyaan ini,
  1. Dikarenakan masyarakat kaya menguasai sumber daya alam, sektor publik dan media mainstream. Kita tahu bahwa kebebasan individu merupakan hal yang sangat di agungkan oleh kaum kapitalis.  Salah satu di antaranya adalah kebebasan memiliki harta ! dalam sistem kapitalis, kelompok kaya tidak memperdulikan seberapa banyak harta yang mereka miliki ataupun bagaimana cara mendapatkannya. Bahkan tidak sedikit yang menghalalkan berbagai cara. Dan yang mereka kuasai bukan lagi barang yang memiliki nilai kecil di masyarakat, tetapi justru yang memiliki valuasi tinggi dalam ranah dunia. Barang tambang, minyak, energi, hutan dan sebagainya.
  2. Dalam dunia kapitalisme, uang menjadi komoditas ribawi yang tidak terelakkan. Tidak lagi pandang halal maupun haram. Bunga tersebar dimana-mana, bahkan menjadi hal yang memiliki permisifitas tinggi. Para pemodal bisa dengan mudah merealisasikan apa yang menjadi keinginannya hanya dengan mengeluarkan secuil kantong uang dari kekayaan mereka.
  3. Kaum kapitalis menggunakan metode penjajahan yang dikangkangi oleh negara barat baik secara politis, ekonomi, budaya bahkan militer.
Sumber daya alam dan sektor publik yang sebagain besar dikuasai oleh kaum kapitalis, menyebabkan negara tidak bisa menyelesaikan permasalahan kemiskinan. Lucunya, untuk menyelesaikannya, pemerintah memunculkan ide pembayaran pajak bagi orang-orang kaya. Pemenuhan kebutuhan negara yang terus meningkat seiring dengan semakin banyaknya jumlah penduduk dan semakin bertumbuhnya pembangunan, menyebabkan kewajiban pembayaran pajak diberlakukan pada seluruh kalangan masyarakat. Tambah rempong saja. Barang publik sudah selayaknya menjadi hak masyarakat. Tapi apa daya, pemerintah justru membebani mereka. Parahnya, porsi terbesar hasil pembayaran pajak tidak dikembalikan kepada masyarakat. Tapi justru dibelanjakan kepada kaum kaya. Membuat orang kaya tambah jaya. Bahkan tidak sedikit yang melakukan tindak KKN dengan nilai yang tidak main-main. Lucu sekali cara befikir pemerintah kita. Mungkin karena permasalahan negara yang terlalu kompleks juga jadi mereka cenderung untuk tidak mau berinfestasi. They do not dare to change ! Memberdayakan masyarakatnya sendiri, dan menghargai produk-produk lokal dan kaum intelektual yang sebenarnya potensial untuk dikembangkan. Untuk apa mengurusi negara lain (terutama barat), masalah internal saja masih belepotan. Lagi pula jika kita mengambil porsi kerjasama dengan pihak luar mau bilateral maupun internasional ujung-ujungnya juga kerjasama yang merugikan negara walaupun berkedok memberikan keuntungan.
    Kapitalisme memiliki akidah yang sangat jauh melenceng dari Islam. Sistem ini hanya mendasarkan perbuatan pada asas manfaat. Bahwa sesuatu dikatakan baik ketika perbuatan tersebut memberikan manfaat. Sementara islam menstandarkan perbuatan pada hukum halal dan haram. Semoga Allah selekasnya mengibarkan bendera Islam. Agar kita bisa kembali merepresentasikan substansi dari Al-qur’an dan Hadist dalam kehidupan.Amin.

    “Kamu sekalian adalah umat yang terbaik yang dikeluarkan di tengah-tengah manusia, menyeru kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, serta beriman kepada Allah….” (QS Ali Imran : 110)

    Bukankah ini pujian dari Allah untuk kita [Kaum Muslim]? Ayat ini bukan ayat sanjungan biasa. Ini adalah ayat motivasi, yang seharusnya mendidihkan semangat orang yang membacanya. Bahwa ”Kamu adalah umat terbaik!”
     _________________
    Inspiring Room
    Rabu, 14 Maret 2012 [21:58]
    Inspiration : Felix Xiauw

    Monday, March 12, 2012

    Dan Merekapun Datang Silih Berganti......

    Finally... They have gone ! Sedih pasti... Tapi ini adalah takdir... Apapun di dunia ini di ciptakan oleh Allah berpasangan. Begitupula dengan kebersamaan... Ketika ada pertemuan, ada perpisahan yang membersamainya. Ketika ada kebahagiaan, ada kesedihan yang membersamainya. Ya. Allah telah menciptakan semuanya dengan begitu sempurna.

    Rasanya begitu bahagia ketika sudah menyelesaikan studi, bukan masalah gelar, tapi masalah peraihan masa depan yang lebih matang. Keberhasilan dalam melewati proses studi yang penuh perjuangan ! Senaaaaaang rasanya ketika sudah di wisuda, memakai toga, puas ......! lepas ......! saatnya melanjutkan perjuangan selanjutnya. Mengejar masa depan. Facing the real struggle. Masa penentuan keputusan-keputusan penting yang tidak lagi main-main.

    Sedih. Itulah perasaan yang sedang kurasakan ketika aku menulis ini. Teman seperjuanganku, satu persatu pergi, mengejar mimpi mereka masing-masing. Meraih masa depan. Beranjak untuk menjalani kehidupan mereka yang lebih matang. Begitupun denganku.

    Ini adalah keniscayaan. Semua yang terjadi pada kita bukanlah kebetulan. Tetapi takdir... Orang-orang yang singgah dalam detik-detik kehidupan kita, semuanya... telah di tetapkan. Mereka datang silih berganti. Satu pergi yang lain datang. Bergantian menemani perjalanan hidup kita. Ketika kita di pertemukan dengan seseorang, Allah menyuruh kita untuk mengambil hikmah kebersamaan darinya. Bukan masalah simbiosis mutualisme yang mendasarkan pada kesenangan duniawi semata. Tapi masalah bagaimana menjalin ukhuwah agar tetap bisa saling memperingatkan dalam hal kebaikan. Meraih visi yang sama untuk melanjutkan kehidupan Islam. Ya. Dan itu cukup berat. Kuakui...

    *****
    Satu lagi... Satu temanku pergi. Teman seperjuangan yang selalu membersamaiku. Yang telah lama menemaniku menghadapi lika-liku kehidupan di kota perjuangan. Waktunya telah datang. Waktu bagi dia untuk pergi dari persinggahannya di rumah kehidupanku... Pergi untuk mengejar mimpi masa depan. Antara sedih dan bahagia. Bahagia karena dia berhasil meraih apa yang selama ini dia impikan. Dan sedih, karena ahirnya harus berpisah. Rasanya tak tega melihatnya pergi. Dan akupun memilih untuk diam.

    Selamat jalan. Selamat meraih masa depan. Semoga Allah selalu melindungi... Raga kita mungkin tak lagi bersua, tapi semoga saja jiwa kita masih tetap bisa saling bertatap muka... Untuk tetap saling mengingatkan agar tetap istiqomah di jalanNya. Salam sukses... ! Jaga hati, jaga iman, semoga Allah selalu membersamai, Amin.

    Untuk kalian... yang kucintai karena Allah...
    __________
    Inspiring Room
    Yogyakarta, 12 Maret 2012