Oleh : [Kiki] Rakhmawati Z
rakhmawati.zaki@gmail.com

Monday, August 1, 2011

Khalifah 'Free Palestine' !

Apa yang terpikir dalam benak kalian ketika mendengar kata ‘Palestine’ ? mungkin saja akan ada tanya yang terlintas, kapan ya negara itu akan bebas dari penindasan ? dan berpikir ke sana. Mungkin cukup membuat pusing juga. Secara, sudah berapa lama negara tersebut di tindas. Padahal banyak sekali negara di sekelilingnya. Banyak. Sangat banyak. Hitung saja ada berapa negara yang dominan muslim di dunia. Atau negara non-muslim yang katanya mengaku mempunyai jiwa2 kemanusiaan tinggi. Dunia lawan satu negara ngga bisa ? kalo dipikir secara logika. Ngga mungkiiin... Ada banyak konspirasi yang terjadi disana.

Dengan penuh harap... Palestina pasti akan bebas kapanpun itu. Hanya Allah yang tau... Janji siapakah yang selalu tertepati selain Allah. Berfikir secara logika. Berhubung kita nggak tau kapan waktu tepatnya. Palestina mungkin (wallahualam) akan bebas ketika kaum muslim bersatu dalam sebuah negara. Ya. Negara islam kawan. Seperti yang pernah didirikan oleh Nabi kita tercinta.

Masih ingatkah kisah ketika Nabi baru mendapat 40 orang pengikut. Ketika mereka mulai menampakkan adanya Islam dengan mengelilingi ka’bah sembari mengucapkan labbaikallah... dengan keterasingan ? Pastinya Nabi dan para sahabat menyadari bahwa akan ada banyak pertentangan. Terlebih lagi menyangkut keyakinan. Bayangkan saja keyakinan nenek moyang yang sudah begitu lamanya terpatri tiba2 tergantikan oleh keyakinan baru. Mungkin orang akan menganggap itu adalah sebuah keasingan. Tapi dengan azam yang kuat yang di anugerahkan Allah kepada kekasihNya dan para sahabatnya. Merekapun berani menampakkan taringnya. Ini adalah agama Allah kawan. Islam. Agama yang memancarkan cahaya terang dalam gegap kejahiliahan.

Yah. Mereka ketika itu masih terasing di Makkah. Ketidakkondusifan Makkah untuk dijadikan sebagai tempat diterapkannya aturan2 Islam membuat Allah menurunkan perintah untuk Hijrah. Hingga pada ahirnya Nabi dan para sahabat hijrah ke Madinah. Dengan anugerah Allah melalui Mus’af bin Umair. Masyarakat Madinahpun dengan senang hati menerima Islam. Allah jadikan Madinah sebagai tempat mulia ditebarkannya nilai2 kebenaran. Dan disanalah. Pertamakali negara Islam didirikan. Langsung berada dalam komando Rasulullah Shallallahu’alaihi wasalam.

Dengan tasqif yang Rasul terapkan untuk mencetak manusia2 terdepan dalam perjuangan menyerukan Islam. Ahirnya Madinahpun berhasil melakukan pembebasan2. Menyelamatkan negara2 yang dicengkram oleh aturan2 jahiliah. Aturan2 yang menyengsarakan rakyatnya. Aturan2 yang menindas. Dan... kisah2 pembebasan negara2 oleh Islam pada masa kejayaan itulah yang membuatku teringat akan Palestina. Ya... kisah itu membawaku akan sebuah tanya. Mungkinkah Palestina akan bebas ketika negara Islam kembali berjaya ? atau justru sebelum itu dan dalam waktu dekat ini ? wallahualam

Mengingat permintaan tolong seorang muslimah disana yang kulihat dalam sebuah video dokumenter runtuhnya kekhalifahan. Kadang membuatku tergetar. Benar2 sangat miris. Semoga Allah hinakan mereka yang berkosnpirasi untuk meruntuhkan kakhalifahan.  Mendengar rintihannya yang begitu memelas penuh harap “aina antum?” dimanakah kalian... benar2 membuat hati ini menangis. Mereka disana membutuhkan kita. Kita kaum muslimin. Bukankah kita disatukan oleh agama Allah kawan... beruntung sekali kita masih hidup nyaman tentram disini. Dan masih banyak yang bisa kita nikmati. Tanpa adanya suara brondongan peluru disana sini. Bayangkan mereka disana. Bahkan mereka memelihara sendiri saja entah. Sayangnya... distorsi berbagai media membuat masyarakat kebingungan. Mereka yang tidak memahami Islam yang sebenarnya hanya bergantung pada informasi global. Informasi2 yang entah dipertanyakan kebenarannya. Sehingga mereka tidak tau akan kondisi Islam yang sesungguhnya. Terlaknatlah media2 yang menyembunyikan fakta dan realita.

Islamisasi yang semakin dangkal membuat kebanyakan kaum muslim seperti buih saja. Benarlah kata Rasul. Akan ada masa dimana Islam di anut oleh sebagian besar manusia. Tapi mereka bagaikan buih dilautan. Tak ada maknanya. Dan yang menyerukan Allah di masa itu di anggap asing. Tapi beruntunghlah hai kau yang merasa asing. Tetaplah istiqamah di jalanNya. Semoga Allah antarkan kau pada penghujung syurga.

Dan Intervensi negara2 barat yang hingga kini masih sangat kental terasa. Dengan dalih memberikan bantuan, mereka telah berhasil ikut andil dalam menentukan kebijakan2 yang sebenarnya justru menyengsarakan rakyat. Penjajahan secara fisik memang sudah tidak lagi terjadi. Tapi negara2 dunia ketiga masih menjadi objek imperialisme gaya baru yang lebih halus melalui penjajahan politik dan dominasi ekonomi melalui globalisasi.ghazwul fikr. Terlaknatlah pemimpin2 yang menjadi boneka mereka. Pemimpin2 yang tsaqofahnya telah teracuni oleh pemikiran asing ! 

Kepribadian Islam terkikis sudah oleh globalisasi. Dan barat lancar sudah menghancurkan kebudayaan Islam melalui taktik food, fashion dan funn yang mereka tebarkan di bumi. Grrr ! istiqomahlah kawan. Jagalah Allah di masa2 sulit ini. Maka Allahpun akan menjagamu. Dengan kondisi yang seperti ini. Penerapan aturan2 Islampun menjadi terasa asing. Jadi ingat seorang sahabat yang menceritakan kisahnya ketika pergi ke Masjid Gede Kauman. Tertuliskan disana aturan2 masuk masjid yang di antaranya adalah (1) harus menutup aurat; (2) dilarang berduaan; dan (3) menaati aturan. Subhanallah... Teringat juga ketika penjaga parkir di Masjid Kampus menegur dua insan yang sepertinya non-mahram berduaan ‘kalau mau pacaran bukan di masjid tempatnya...’ dan menegur seorang wanita yang masuk Masjid dengan busana mini ‘maaf. Disini kawasan menutup aurat’ subhanallah... ini hanyalah satu contoh dalam Masjid. Bayangkan ketika aturan2 mulia dari Allah tersebut berlaku lebih luas lagi. Indahnya Islam insyallah akan tertampakkan. Bahkan bagi kaum non-Islam sekalipun . Karenanya, dengan pembinaan. Maka masyarakat dengan sendirinya akan memahami hakikat Islam. Dengan sndirinya mereka akan sadar wajibnya menutup aurat. Dengan sendirinya mereka akan menyadari bahwa berpacaran itu tidak diperkenankan. Dan tidak lagi masuk Masjid berduaan dengan yang bukan mahram. Betapa indahnya...


Bukankah Masjid adalah rumah Allah. Pikirlah. Secara itu rumah Allah. Sepantasnyalah bersikap ketika mengunjungi rumah Allah. Kalo lebaran saja berkunjung ke sana sini bajunya bagus banget. Kan biasanya kalo lebaran pada pake yang menutup aurat tuh. Masa masuk rumah Allah pakenya mini yang ‘dalam Islam’ identik dengan jelek banget.

Memang... Pragmatisme masyarakat yang masih menerapkan Islam secara parsial. Membuat Islam menjadi tak tampak. Membuat kekuatan muslim yang begitu banyaknya tak ada apa2nya. Sekalipun untuk mebebaskan Palestina. Karena untuk membentuk kekuatan itu. Diperlukan manusia2 pilihan yang mau bersatu untuk menerapkan kejayaan Islam kembali. Bukankah Allah menerangkan hal tersebut dalam firmanNya. Laa yastakhlifannahum... huruf kho, lam, fa dalam kalimat tersebut adalah kata dasar dari khalifah. Ya. Allah kelak akan memberikan kekuasaan pada khalifahNya. Pemimpin yang menegakkan kalimat2Nya. Menyerukan kebaikan dan kemungkaran seperti yang diperintahkan oleh Allah Dan hendaklah ada di antara kalian ada segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh pada yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar Yakinlah. Keterpecahan Islam dalam banyak golongan. Tidak lantas membuat kaum muslim menolak kejayaan Islam di kembalikan. Bukan begitu ? Mari bersatu padu... Selamatkan kaum muslim dari virus globalisasi. Selamatkan kami hai khalifah Allah. Dan bebaskanlah Palestina !


Semoga kita diistiqomahkan. Berjalan di jalanNya di masa sulit ini memang mebutuhkan perjuangan besar. Semangat kawan. Salam ukhuwah dan keep istiqomah ^^
______________
Inspiring Room, Yogyakarta
Senin, 1 Ramadhan 1432 H / 1 Agustus 2011
Dalam semangat Ramadhan hari pertama. Bismillah... Mari maksimalkan ibadah untuk capai ridha dan cintaNya di bulan mulia...

No comments:

Post a Comment

Let make a friend, be closer with silaturahim... trust that someday Allah will unite us :DDD