Tepat pukul 18.50 aku turun dari lantai III Jabal Tsur. Kau tau apa yang telah terjadi di atas sana? Sebuah “perasaan
indah” menghampiriku. Cinta. Kau tau apa yang telah aku lakukan di atas sana
sendirian, dengan berselendangkan mukenah kesayanganku, dan ditemani Alqur’an kecilku? Aku memandangi bulan,
bintang, langit dan awan yang ditemani kelebatan cahaya yang tak diikuti suara.
Seperti halnya hatiku yang membuncah saat itu, terlalu kagum melihat pemandangan indah
di atas sana hingga tak bisa berkata-kata. Aku katakan pada mereka, “Betapa
cantiknya kalian, seberapa cantikkah pencipta kalian hai bulan, langit, awan?
Pastilah lebih cantik........” senyumku mengembang lebar. Perasaan indah itu muncul
menyirami hatiku yang gersang. Tiba-tiba rasa rindu ingin bertemu membumbung
tinggi, aku ingin melihat Allah lebih dekat. Berada di samping-Nya, membersamai
Rasul dan manusia-manusia mulia. Oh, pantaskah aku yang nista ini berangan
seindah itu?
Semangat amal memang harus terus dipacu
Jiwa memang harus selalu disegarkan
Agar hidup ini jelas ujungnya, mau kemana?
(sedikit) waktu muhasabah yang sarat makna
Jabal Tsur II_24 April 2013
No comments:
Post a Comment
Let make a friend, be closer with silaturahim... trust that someday Allah will unite us :DDD