Oleh : [Kiki] Rakhmawati Z
rakhmawati.zaki@gmail.com

Saturday, July 30, 2011

Di Bawah Naungan Cahaya Illahi

Sejenak merenung

AKU.....

Aku bukan siapa-siapa. Aku hanya susunan tulang yang di balut seonggok daging. Kemudian ditiupkan ruh ke dalamnya oleh zat yang Maha Mencipta. Ruh, dia yang membuatku ada. Membuatku menangis dan tertawa. Tidur dan terjaga. Kadang aku bertanya, seperti apa wujudnya ? Mengapa dia bisa pergi tanpa diduga. Meninggalkan jasad yang kemudian tak bisa berbuat apa-apa.

Tapi aku yakin itu semua ada. Aku ada disini pasti ada sebabnya. Ada yang menciptakanku beserta sekian banyaknya makhluk yang membersamaiku dengan segala keagunganNya. Dan itulah yang mendamparkanku disini. Di tempat yang memberikan jawaban atas semua pertanyaanku. Menyejukkan padang gersang hatiku.

Hidupku adalah milikku. Senang rasanya bisa bernyanyi dengan suara merdu. Padahal siapa pemberi suara itu ? Bagaimana jika Dia mengambilnya karena tidak aku gunakan untuk memujiNya. Bangga rasanya melihat wajah cantik di cermin kamarku. Siapa yang membuatnya begitu ? Bagaimana jika Dia mengubahnya. Bahagianya ketika memiliki rizki yang banyak, bisa beli ini itu, bisa makan enak dan jalan-jalan sesuka hati. Padahal siapakah yang memberikan rizki itu ? Bagaimana jika Dia menariknya dan mengehentikan pemberianNya karena tidak kugunakan di jalanNya. Masih bisakah aku bersuka ria ???

Sebersit kurasa iri ketika temanku bisa menghafal ayat-ayat Al-Qur'an. Sedang aku sibuk menghafal lagu-lagu tak bermakna. Iri saat dia tersenyum tulus menghadapi cobaan. Sedang aku menangis tergugu karena sebuah kegagalan. Iri ketika dia khusyuk dalam sujudnya. Sedang aku tertidur lelap dibuai mimpi. Iri pada semua keluh hidupnya yang selalu dikembalikan hanya pada kekasihnya sedang aku terkadang masih mempertimbangkan untung ruginya. Aku jauh tertinggal. Dunia memang terlalu indah menawarkan pesonanya. Tapi kau harus tau kawan... Jannahlah tempat kembali yang mulia... Karenanya, teruslah berjuang hadapi keindahan dunia yang menghanyutkan.

Segala yang berawal pasti berahir. Ini adalah ketetapan. Seperti pagi yang menggeser malam dan sore menggeser siang. Segala yang bermula akan berkesudahan. Seperti perpisahan di setiap pertemuan, kesedihan ditengah kebahagiaan. Begitulah hidup. Berjalan dalam garis sabda alam. Aku bukan tak tahu siapa Allah. Bukan tak tahu siapa Rasulullah. Hanya saja perlu memaknainya lebih dalam, betapa indahnya Islam... Mencoba memaknai hikmah dalam setiap ketetapan... Ketetapan yang sudah terang Allah ciptakan... 

Bawa aku pada jalan itu Rabbiku. Jalan yang penuh dengan rahmat dan ridhaMu... Bismillahirrahmaanirrahiim... Kuayunkan langkah ini untuk jemput cintaMu. Dimanapun dan kapanpun itu...

- Dibawah Naungan Cahaya Illahi -

Setiap yang kulakukan adalah karena nikmatMu. Setiap hembusan nafasku adalah karena nikmatMu. Apapun yang bisa kulihat adalah karena nikmatMu. Apapun yang bisa kudengar adalah karena nikmatMu. Keberadaan keluargaku yang kusayang adalah karena nikmatMu. Apapun yang kumiliki adalah karena nikmatMu. Entah nikmat apa lagi yang akan Engkau berikan padaku di setiap waktuku….. 

Bagaimana mungkin aku bisa berpaling dariMu…..
______________________
Inspiring Room, Yogyakarta
Sabtu, 30 Juli 2011
Merenung dan menata hati untuk menyambut RamadhanMu

No comments:

Post a Comment

Let make a friend, be closer with silaturahim... trust that someday Allah will unite us :DDD