Oleh : [Kiki] Rakhmawati Z
rakhmawati.zaki@gmail.com

Saturday, June 11, 2011

What is Ujian Kehidupan ?

“Tidak akan pernah bahagia dan sukses seseorang yang selalu disibukkan memikirkan apa-apa yang tidak dimiliki sampai ia lupa mensyukuri nikmat yang ia punya”
 
So ! what we have to do with all the thing that we have ?

Yup, kita harus selalu mensyukuri nikmat apapun yang Allah berikan kepada kita. Bagaimana menciptakan sudut pandang seperti itu ? selalu melihat mereka yang ada di bawah kita, yang tidak memiliki apa yang tidak kita punya. Melihat yang berada di atas kita terkadang hanya akan memunculkan penyakit hati yang sebenarya pada mulanya kita tidak menginginkannya. Tetapi karena kita melihatnya muncullah pikiran-pikiran yang terkadang mengganggu “aku pingin…beli aah” (padahal banyak kebutuhan yang lebih penting yang harus dipenuhi) hmm itulah yang harus dihindari !

Lalu apa yang harus kita lakukan ketika kita di uji dengan hal seperti itu ? ingatlah Allah, Allahlah yang memberikan rizki kepada setiap hambanya. Ketika kita melihat saudara-saudara kita yang memiliki kelebihan, ingatlah kepada mereka yang kekurangan. Melihat saudara-saudara kita yang kekurangan sebenarnya justru membuat kita memiliki hati lebih lembut, bukankah begitu… (pengalaman pribadi).
Banyak orang menganggap bahwa ujian kehidupan adalah ujian kesengsaraan ataupun serba kekurangan. Hmm tidak melulu begitu… so ! What is ujian kehidupan ?

Ujian menurut Ustadz Syatori, terbagi menjadi dua :
  1. Ujian yang menyenangkan
  2. Ujian yang tidak menyenangkan
Seperti apakah ujian yang menyenangkan itu ? ujian yang menyenangkan adalah ketika kita diberikan kelebihan nikmat di atas atau di atas rata-rata saudara-saudara kita.

Dalam Al Qur’an disebutkan enam hal ujian yang menyenangkan; 1. kelebihan kecantikan atau ketampanan (rupawan); 2. Anak-anak; 3. Uang; 4. Kuda-kuda piliha (kalau zaman sekarang di analogikan dengan mobil / kendaraan); 5. Binatang ternak; dan 6. Ladang yang luas.

Lalu apa yang harus kita lakukan dengan ujian tersebut agar Allah tetap ridha dengan kita ? manfaatkanlah nikmat yang Allah berikan sebagai jalan untuk mencapai ridhanya, sebagai jalan untuk mencapai syurganya, sebagai jalan untuk menuju kehidupan ahirat yang lebih baik… Missal; kecantikan, siapa yang tidak bahagia ketika di beri kelebihan kecantikan ? lalu…? tutupilah kecantikan yang kita punya dengan pakaian syar’i yang diperintahkan oleh Allah (QS An Nur : 31 dan Al Azhab : 59).

“dan katakanlah kepada para perempuan berimah, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya dan janganlah menampakkan perhiasan (auratnya) kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka,  atau ayah merek atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudaralaki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesame islam) meerka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakiknya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. d an bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung” (QS An-Nur : 31)

Sekarang kita berada dalam masa modernisasi dan kapitalisasi, di mana fashion sudah menjadi virus kehidupan yang  mengglobal. Kita lihat banyak sebagian dari kita yang terpengaruh olehnya, dan hal tersebut dikembalikan lagi kepada tingkat keimanan yang dimiliki oleh masing-masing orang, seberapa dalam pengetahuan agamanya, misal dalam berpakaian dan bertingkah laku.

Kekayaan, siapa yang tidak suka di beri kelebihan uang ? uang adalah salah satu ujian yang menyenangkan yang disebutkan dalam Al-Qur’an oleh Allah. Mudah sekali bagi kita untuk menghamburkan uang (pengalaman pribadi, astaghfirullah !), padahal banyak sekali di luar sana yang mencari seribu saja harus bekerja keras banting tulang. So ! lihatlah mereka yang kekurangan, kita hidup di dunia untuk kebersamaan, kebersamaam mencapai satu tujuan, ridha Allah dan syurga. Oleh Karen itu, berbagilah kawan… :) sesempit apapun keadaanmu, insya Allah Dia akan berikan balasan yang lebih berharga dari dunia dan seisinya. Punya mobil, pakailah untuk antar-jemput ustadz yang mengisi kajian. Punya rumah besar, asuhlah anak-anak yatim. Banyak sekali hal yang bisa kita lakukan untuk mencapai ridha Allah, semuanya tergantung bagaimana cara kita memandang “ujian” tersebut.

Lalu seperti apa ujian yang tidak menyenangkan ? ujian yang tidak menyenangkan, ting ting, siapa yang tidak tau contohnya ! pasti di antara kalian langsung menyebutkan, kekurangan uang, itu hal yang wajar… di era seperti sekarang semuanya membutuhkan uang ! hmm padahal bukan hanya itu saja, tetapi pada intinya ujian yang tidak menyenangkan adalah cobaan dan kesusahan. Bagaimana kita menghadapinya ? seseorang yang bijak, akan mengaitkan cobaan atau kesusahan yang diterimanya dengan mengaitkankannya pada kesalahan dirinya (begitu kata Ustadz Syatori). Yup, benar sekali… ujian datang tidak tanpa ada maksud, Allah memberikan ujian kepada kita dengan maksud agar kita lebih mendekatkan diri kepadaNya. Bukankan Allah tidak akan memberikan ujian yang kita tidak mampu menghadapinya ? :) so ! percayalah, dibalik kesusahan itu ada nilai-nilai spiritual yang tidak bisa tergantikan oleh apapun di dunia.
Ada sebuah kisah menarik yang diceritakan oleh Ustadz syatori, ketika Abdurrahman bin Auf (putra Abu Bakar) menikah dengan Latifah, seorang wanita yang terkenal cantik, Abdurrahman mulai jarang terlihat di masjid. Ketika ayahnya bertanya kenapa, Abdurrahman menjawab “aku tertahan oleh istriku yang cantik” dan seketika Abu Bakar langsung memerintahkan putranya untuk menceraikan istrinya. Subhanallah… knp ? karena istrinya yang cantik tersebut telah membuat anakanya meninggalkan ibadah dan kewajibannya kepada Allah.

The conclusion is berusahalah mencintai kesenangan yang kita miliki dengan cara yang benar… untuk mengharap ridha Allah. Dan pandanglah ujian sebagai bukti kecintaan Allah kepada kita.
Semoga menginspirasi… ^___^

Sumber :
Kajian bersama Ustadz Syatori
Masjid Mardliyah
Kamis, 19 mei 2011

No comments:

Post a Comment

Let make a friend, be closer with silaturahim... trust that someday Allah will unite us :DDD