Oleh : [Kiki] Rakhmawati Z
rakhmawati.zaki@gmail.com

Saturday, July 2, 2011

In Memorian...

Badha maghrib kuisi semangatku dengan melihat kembali statusku (talk self ) ya ! itulah caraku membangun kembali semangat yang terkadang melayu... (talk self) entah itu membaca kata-kata inspirasi yang kudokumentasikan atau melihat tulisan-tulisan yang menggugah jiwa. Ku buka kembali Dalam Dekapan Ukhuwah milik Salim A Fillah sembari mendengarkan “I believe” lagu baru kolaborasi Maher Zain dan Irfan Makki yang begitu menyentuh. Lagu itu... benar-benar membuatku terkagum. Dari sekian banyak lagu-lagu nasyid, lagu-lagu Maher Zain lah yang paling menyentuhku... selain karena lirik lagunya yang bagus, juga kolaborasi antara lagu dan aransemen musiknya yang harmonis. Membuatku ingin selalu mendengarkannya. Perjalanan hidupnya benar-benar mengispirasiku, hingga dia hijrah pada Islam. Dan aku sungguh kagum akan kecintaannya pada Islam yang dia eksplorkan lewat lagu-lagu yang menenangkan.

Ya, Islam memang selalu sesuai dengan konteks zaman, dalam kondisi apapun. 

Jujur saja, sebelum hijrah... aku sangat senang dengan lagu-lagu pop barat dan R’n’B. Mungkin kalau laptopku yang dulu di cek, bisa dibilang koleksi lagu-lagu barat berseni terutama bagi kalangan penyuka musik barat, cukup lengkap. Mulai dari  Neyo, The Red Jumpsuit Apparatus, Keysha Cole, BOB, Puff Daddy, Young Jezzy, Mary J Blige, Secondhand Serenade dan penyanyi lagu-lagu top jajaran atas dalam billboard lainnya. Astaghfirullahal ‘adzim...! Dan tanpa di sadari aku telah mengagumi hal-hal yang sejujurnya dibenci oleh Allah yang secara perlahan membawaku menjauh dari kodratku sebagai seorang hamba. Dan memang, ketika mendengar lagu-lagu itu ternyata berdampak pada pengkristalan hati, menjadikan hati ini menjadi sedikit agak keras. Rasanya sesak sekali ketika mengingat masa lalu yang kelam. Walaupun bagi teman-teman itu tidak sekelam yang kupikirkan. Sampai kadang hati ini meringis menangis menyesali semuanya.

Tetapi aku benar-benar bersyukur Allah memberikan hidayah-Nya, membuka mataku akan sebuah tujuan hidup yang sebenarnya. Melalui orang-orang yang istiqomah di jalanNya. Ya Allah. Semoga Kau berikan pahala pada mereka yang menuntunku. Yang berdakwah padaku walaupun hanya lewat isyarat, rona wajah ataupun kata-kata. Di sinilah, di kampus inilah selama 4 tahun aku melewati dan belajar apa itu perjuangan. Dan aku benar-benar bersyukur teman-teman hidupku, baik itu mata, tangan, kaki hingga hati saling berkoordinasi dan bersatu untuk selalu menuju langkah baru dan mendukungku untuk memulai hidup baru di setiap waktu. “let’s start a new life” Seseorang menginspirasiku lewat statusnya, entahlah... kebetulan sekali sangat sesuai dengan kondisi perasaanku hingga ahirnya aku menulis ini, karena aku tau status adalah luapan perasaan atau pikiran seseorang. Dan aku mendukung dia... Let’s start a new life ! dan beruntunglah dia yang selalu memperbaharui semangatnya di setiap waktu, menjaga niatnya dalam setiap kebaikan dan menemukan Allah dalam setiap langkahnya.

Alhamdulillah... Aku bersyukur aku dilahirkan di dalam keluarga yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Sehingga kecenderungan untuk kembali pada Islam yang sesungguhnya mendorongku dan mengarahkanku pada jalan kebaikan. Terutama ayahanda, beliau adalah sosok yang paling aku cintai dikalangan laki-laki di dunia insya Allah setelah mereka para kekasih Allah. Ya... beliaulah yang selalu membisikiku ketika adzan subuh tiba ketika aku kecil “bangun bangun bangun... siapa yang meninggalkan shalat maka dia akan masuk neraka, neraka yang berbahan bakar manusia”  dan dengan kilat aku terbangun (tersenyum) bahkan sampai sekarang, aku selalu mengingat kata-kata yang beliau sampaikan dengan penuh kasih sayang. Dan aku benar-benar selalu merindukan suara dan nasehat beliau yang begitu menyentuh setelah berada jauh di perantauan. Merindukanmu ayahanda... Semoga kau selalu dalam lindunganNya. Ya Allah semoga Kau tempatkan beliau dalam jajaran manusia-manusia mulia. Bukankan Kau mengatakan, siapa yang mendidik anaknya dengan sepenuh hati, dengan penuh kasih sayang, dan membawanya pada jalan kebenaran, maka dia akan Kau masukkan ke dalam syurgaMu. Semoga kami anak-anaknya bisa menjadi tameng mereka, orang tua kami tercinta, dari siksa api neraka, dan semoga kami bisa berkumpul kembali di tempat terindah-Mu yang Kau janjikan. Amin.

Jujur saja... begitu banyak tantangan di sana sini, ketika iman ini meninggi, rasa manis itu benar-benar sangat terasa. Tetapi ketika iman ini menurun, rasa pahitpun begitu sangat terasa. Terkadang ingin sekali selalu menjadi kepompong di bawah rembulan dan terus menyendiri menikmati kebersamaan dengan Sang Pemilik Semesta Alam. Tapi, waktu adalah milik-Nya. Dialah yang berkehendak kapan waktu-Nya Dia rubah, dan itulah siklus yang memang Dia ciptakan. Dia jalankan siang ke malam dan malam ke siang. Dan aku tak bisa berbuat apa-apa kecuali menahan diri dari dosa-dosa ketika sedang dalam rasa kepahitan.

Dan Allah benar-benar menguji ku dengan berbagai cara.

Sahabat, teman, lingkungan bahkan keluarga, mereka semua adalah cobaan. Tali silaturrahim ini harus selalu terulur, sekalipun prinsip hidup berbeda. Karena dari mereka semualah aku belajar. Karena dari mereka semualah aku melalu proses kehidupan hingga mendapatkan rasa manisnya iman. Ya, itulah yang Allah ajarkan. Dia menyukai kebersamaan, dan murka jika kebersamaan itu di pantang. Sungguh indah ketika aku menyatu dengan mereka yang seiman, sevisi dan semisi dalam menjalani kehidupan. Sekalipun mereka tidak kukenal, sekalipun mereka tidak mengenalku. Tetapi hati ini serasa dekat... ya, ukhuwahlah yang menyatukan kami. Begitu yang Salim A Fillah katakan dalam bukunya “Dalam Dekapan Ukhuwah” begitu indah untaian kata yang di susunnya. Subhanallah... Membuatku terbawa suasana. Membawaku merasakan keindahan masa kejayaan Islam di masa lalu.

Semoga Kau perkenankan semua muslim dan muslimah bersatu, melanjutkan kembali  kejayaan IslamMu. Amin.

Kuahiri dengan di temani “Thank You Allah” Maher Zain

Inspiring Room
Sabtu, 2 Juli 2011
Inspirator : Ayahanda, Maher Zain, Salim A Fillah dan Wilda

No comments:

Post a Comment

Let make a friend, be closer with silaturahim... trust that someday Allah will unite us :DDD