Oleh : [Kiki] Rakhmawati Z
rakhmawati.zaki@gmail.com

Saturday, July 23, 2011

Perjalanan ‘Cinta’ Seorang Pejuang

Ada sebuah kisah kawan. Ini adalah kisah tentang perjalanan ‘cinta’ seorang pejuang... sebut saja dia Muhammad Fatih (bukan nama asli.red). Dia adalah kakakku tercinta (semoga saja dia nggak marah aku nulis ini... afwan kakak sayang. semoga saja tulisan ini bisa menjadi inspirasi seseorang yang sedang dalam kegalauan). sebuah kisah yang sangat menginspirasi. Bagi saya pribadi.

Ketika itu dia masih SMA. Selisih umur kami hanya terpaut 3 tahun sehingga kami sering bertengkar (walaupun hanya sejenak-sejenak saja). Tapi kami tau bahwa kami saling sayang. Hingga ahirnya... dia berubah kaku... aku ingat waktu itu. Di motor kesayangannya terdapat stiker bertuliskan “selain ikhwan dilarang nebeng.” Ideologinya mulai tertampakkan. Semua itu bermula ketika dia tidak di terima masuk universitas yang dia inginkan. Waktu itu tahun 2003. Dan aku masih duduk di kelas 3 bangku SLTP. Sebenarnya dia sudah diterima di sebuah universitas terkemuka. Tetapi tidak dia ambil karena dia memang mengejar universitas impiannya.

Pasca kelulusannya dari SMA. Dia memutuskan untuk nyantri di sebuah ponpes di kabupaten sebrang. Setahun di sana. Banyak sekali hal yang telah berubah darinya. Ketika itu jujur saja aku kecewa. Karena kami benar-benar menjadi lebih sering bertengkar. Dia jadi sok nglarang. Yang sebelumnya di anggap biasa saja tiba-tiba dia anggap luar biasa. Jangan pake clana ! pake bajunya yang longgar ! dan hal-hal lain yang pada masa itu masih membuatku kebingungan. Sampai ahirnya akupun menyadarinya... Jazakallah khairan katsir kakak sayang...

Heheh ! capcus saja sama yang mau aku ceritakan. Ok. Kakakku telah menjadi seorang ikhwan. Tentu saja orang dia laki-laki :| semua laki-laki kan sebutannya ikhwan. Oh ternyata berbeda menurut pandangan orang-orang kampus. Menurut mereka ikhwan adalah laki-laki yang hatinya terpaut pada masjid. Anak berclana congklang. Nah kalo akhwat adalah mereka yang berbaju longgar. Berkerudung lebar. Kaya baja hitam (memang kaya baja hitam ya ?!). Dan perubahan yang terjadi padanya pasca keluarnya dia dari ponpes itu semakin didukung kiprahnya yang cukup gemilang di universitas impiannya. Sampai ahirnya dia di amanahi menjadi ketua BEM di fakultasnya. 

Moment yang tidak akan pernah kulupakan ketika main ke kota tempat kakak kuliah adalah ketika aku dikenalkan pada teman-teman akhwatnya “oh ini to adeknya pak presiden” ! “how famou is he?”  ketika wisudapun dia berhasil membanggakan abah kami tercinta. Menjadi wakil mahasiswa angkatannya untuk memberi sambutan ketika upacara wisuda walopun nilai akademisnya (menurutku) jauh dari angka sempurna. Kini kakakku tercinta telah menjadi seorang suami dari seorang akhwat cantik (insya Allah begitu juga dengan hatinya).

Lucu sekali ketika lamaran, kami datang sekeluarga dengan didampingi sahabat kakak. Lalu tiba-tiba saja sahabat kakak bilang ”kayaknya saya tau mau ke tempat siapa?” dan semua orang di dalam mobilpun tertawa. Tentu saja... menertawakan betapa hebatnya kakakku menyimpan hal tersebut dari sahabat karibnya. Bahkan sampai waktu lamaran tiba. Subhanallah... lucu lagi pas ta’aruf dan ngobrol sama Abah. Mamah dan Adek. Rame... !

Satu hal yang benar-benar membuatku terinspirasi... Aku pernah menanyakan ”kok bisa si kakak menyimpannya (perasaan dan proses ta'aruf) ? Dan ngga cerita ke siapa-siapa... bahkan mas ilham saja ndak tau” (mas ilham adalah sahabat karib kakak yang di ajak pas lamaran. bukan nama asli.red). Lalu apa jawabnya “bisa dong... tentu saja cuma kakak dan Allah yang boleh tau ” subhanallah... Akup jadi malu... (dalam hati... Ah ngga mungkin! Paling dia cerita ke Murabbinya)

Berbekal menjadi seorang pegawai negri di sebuah badan pemerintahan yang bergerak di bidang statistik selama hampir setengah tahun sejak Januari 2011 silam. Sambil melanjutkan S2-nya di salah satu perguruan tinggi ternama di Bogor yang sudah dia jalankan selama 3 semester. Dan dengan tekadnya untuk menikah maksimal umur 25 yang telah lama dia persiapkan. Diapun memberanikan diri untuk melamar seorang akhwat dan ahirnya merekapun menikah (padahal gajinya dari sejak di angkat belum turun!). Sampai Abah bilang “Kakakmu dek, belum bergaji aja sudah berani nglamar” haha. Dan akupun hanya bisa mengejek-ngejek. Rame.

Kini kakakku telah menjadi seorang suami. Dan aku sungguh bersyukur ahirnya perjuangan pencarian cintanya berahir bahagia. Semoga saja mereka menjadi keluarga Sakinah. Mawadah. Warahmah (doa umum untuk yang baru nikah!) dan berkah. Tambah lagi deh... semoga kelak menjadi orangtua yang menelurkan pejuang-pejuang baru Islam. Yang akan melanjutkan perjuangan untuk melepaskan Islam dari cengkraman pemimpin-pemimpin dhalim. Amin !

Untukmu kawan ! jagalah hatimu... jagalah perasaanmu... jangan sampai hatimu ternodai oleh perasaan-perasaan yang tidak menentu. Yang tidak seharusnya. Walaupun terkadang Allah menganugerahkannya pada kita ^^ Semoga dengan keistiqomahan kita dalam menjaga hijab cinta’ Allah akan antarkan kita pada jalan bahagia... kebahagiaan yang insya Allah kita akan menikmatinya...

Check this one Kekasih Gelapku semoga menginspirasi jalan juangmu ^^

Inspiring Room, Yogyakarta
Sabtu, 23 Juli 2011
Mencoba bertahan dalam keistiqomahan

6 comments:

  1. 3 tahun berakhir indah..
    semoga yang nahan lebih dari 3 tahun jauh lebih menggugah kisahnya.. :D

    jazakillah khoiir Mba.. :)

    ReplyDelete
  2. insyallah... setiap manusia memiliki takdirnya masing2. siapkan diri untuk menyambutnya. maka begitupun dia akan menyambutmu dengan sambutan terbaiknya :)

    kisah yang lebih dari tiga tahun kayaknya pengalaman pribadi nih. di tggu kisah inspiratifnya...

    ReplyDelete
  3. hehehe,, salam buat kakak dan kakak ipar baru ya dek :-)

    ReplyDelete
  4. semoga kakaknya nggak marah kisahnya di posting. hehe..
    @soniazone, salam tersampekan :P

    ReplyDelete
  5. mb sonia, ok mb :) insyallah di sampaikan

    cs_arb, ehem amiiiin...

    ReplyDelete
  6. insyaaAllah menjadi inspirasi, jazakumullah khairan katsiran ukh :)

    ReplyDelete

Let make a friend, be closer with silaturahim... trust that someday Allah will unite us :DDD