Oleh : [Kiki] Rakhmawati Z
rakhmawati.zaki@gmail.com

Monday, July 18, 2011

Hatiku dan Hatimu

Pernahkah kita berfikir. Kenapa kadang kita merasa sombong dan merasa berada di atas yang lain ? kenapa kadang kita suka mengeluh ? kenapa kadang kita ragu akan masa depan ? Berbekal tausiyah dari Ust Syatori Abdurrauf. Akan coba sedikit kujelaskan.

Manusia fitrahnya memiliki kecenderungan pada kebenaran. Dan semuanya memiliki potensi untuk berada lurus di jalan Allah. Tetapi sayangnya manusia di ciptakan tidak sendirian. Ada ciptaan-ciptaan Allah yang lain. Di antaranya adalah syetan.

Kita tau bahwa syetan adalah mahluk pembangkang. Mereka dengan suka rela mau dimasukkan ke dalam neraka yang panasnya berjuta kali lebih panas dari api di dunia (jangan di bayangkan!). dengan syarat. Membiarkan mereka mengusik manusia yang sakit hatinya agar manusia-manusia itu menemani mereka. Menjadi bahan bakar api neraka.

Pernahkah kita sejenak berfikir. Untuk apa kita diciptakan jika pada ahirnya kita akan di matikan ? kita di ciptakan di dunia untuk beribadah kepada Allah.


Beribadahlah di hamparan bumi Allah di manapun kau berada... Ibadah di sini memiliki arti yang sangat luas. Baik ibadah secara khusus maupun umum. Tetapi tempat yang memiliki fungsi definitif untuk beribadah (dalam artian khusus) adalah masjid. “baitullah”. Rumah Allah. Masjid adalah rumah Allah di bumi. Sehingga masjid bisa dijadikan sebagai dasar pertimbangan (mizan) bagi manusia dalam menentukan baik tidaknya sebuah tindakan. Di sanalah tempat yang lebih afdhal bagi manusia untuk beribadah kepada Rabbinya. Di sanalah tempat yang lebih afdhal bagi manusia untuk bersujud menyembah. Masjid adalah tempat yang mulia.

Menurutmu... pantaskah lagu jahiliah di perdengarkan di Masjid ? menurutmu pantaskan kamu tidur di dalam masjid ketika adzan di kumandangkan ? menurutmu pantaskan masjid dijadikan sebagai tempat untuk membicarakan hal-hal yang tidak substansial ? betullah apa yang Ust Syatori katakan. Kemuliaan manusia dalam tindakan bisa dipertimbangkan melalui tindakan-tindakan yang pantas dilakukan di dalam masjid. Karenanya... jangan dengarkan lagu-lagu jahiliah. Karenanya... bergegaslah mengambil air wudlu ketika adzan berkumandang. Karenanya... janganlah membincangkan sesuatu yang tidak ada manfaatnya...

Bagaimana perasaanmu ketika hapemu berbunyi di dalam masjid sedangkan kamu berada dalam kondisi shalat. Ringtonennya lagu (barat) jahiliah pula. Aku pikir kamu akan malu dibuatnya J sekeren apapun lagu itu menurutmu !

Manusia memang memiliki fitrah untuk cenderung pada kebenaran. Cenderung untuk ber-Tuhan (gharizah tadayyun). Dan kecenderungan pada kebenaran ini tergantung pada hati manusia itu sendiri (qalb). Hati oleh Ust Syatori dijelaskan terdiri dari 3 lapisan pelindung. Apa saja...
  1. Bashiroh, Lapisan ini berfungsi untuk membedakan mana yang haq dan bathil
  2. Dhamir, Lapisan ini berfungsi memberikan kecenderungan pada manusia untuk memihak yang benar dan menolak yang salah
  3. Fuad, Lapisan ini merupakan hakim penentu salah tidaknya sebuah perbuatan
Sebelum memutuskan sesuatu. Kadang kita dihantui oleh perasaan. Apakah tindakan yang akan kita lakukan ini benar ? setiap orang pasti pernah merasakan betapa sesaknya perang dengan diri sendiri. Perang batin. Kita tau bahwa berbohong adalah dosa. Tetapi kadang kita tetap memformalkannya melalui tindakan. Padahal hati terang-terangan menolak. Dan kita lebih memihak nafsu syetan dibandingkan hati kita sendiri. Astaghfirullahal’adzim...

Bisa dibayangkan kalau ketiga lapisan tersebut tidak ada ? seperti apa jadinya manusia ? ya. Mereka berada dalam cengkraman syetan. Dan cengkraman inilah yang akan menimbulkan luka-luka hati yang membuat syetan suka kepada manusia yang memilikinya. Luka-luka seperti apa yang mereka sukai ?
  1. SombongFitrahnya manusia tidak memiliki sifat sombong. Tetapi yang memiliki sifat sombong adalah syetan. Manusia-manusia sombong. Mereka berada dalam cengraman syetan.
  2. Mengeluh. Syetan sangat menyukai orang-orang yang suka mengeluh. Orang-orang yang gampang “dipanasi” dan “dikipasi”. Seperti seorang istri yang tidak sabar dan dengki berlebihan. Hatinya sakit. Mudah tergoda oleh dunia. Suka iri pada tetangga. Dan lain sebagainya.
  3. Istihanah. Istihanah berarti meremehkan dosa. Ya. Menganggap remeh dosa. Sekecil apapun. Nanti dulu ah shalatnya... paling telat satu rakaat. Nah lo ! lima menit lagi filmnya selesai. Tanggung. Shalat kan waktunya masih lama. Nah lo ! penyakitan lo
  4. Ragu. Syetan menyukai orang-orang yang ragu dan tidak yakin akan Allah dan takdir-takdir yang telah tertuiskan di Lauhul MahfudzNya. Mereka yang mencemaskan masa depan. Mereka yang tidak yakin akan keputusan-keputusan yang Allah tetapkan dalam kehidupan. Bahwa semuanya adalah demi kebaikan...
Semoga saja kita terhindar dari perilaku-perilaku tersebut. Perilaku-perilaku syetan. Perilaku-perilaku yang akan membawa kita pada kebinasaan. Dan semoga Allah anugerahkan kepada kita furqanNya. Agar kita tetap hidup di atas ayat-ayat yang terang. Ayat-ayat yang mengangkat kita dari kegelapan menuju cahaya kebahagiaan.

Simpanlah hatimu...
Seperti emas yang diletakkan dalam kotak besi yang kuat. Dalam lemari baja yang tebal. Dalam ruangan yang terkunci rapat. Dalam rumah yang kokoh. Yang di jaga oleh satpam-satpam kuat lagi garang. Semoga dia terlindungi dari tangan-tangan hitam yang akan membuatnya berkarat J

______________________________________
Jika kau merasa besar, periksa hatimu
Mungkin ia sedang bengkak
Jika kau merasa suci, periksa jiwamu
Mungkin itu putihnya nanah dari luka nurani
Jika kau merasa tinggi, periksa batinmu
Mungkin ia sedang melayang kehilangan pijakan
Jika kau merasa wangi, periksa ikhlasmu
Mungkin itu asap dari amal shalihmu yang hangus di bakar riya’

Dalam Dekapan Ukhuwah
Salim A Fillah
_______________________________________

Kutulis... sembari merasakan nikmatnya flu dan radang tenggorokan. Semoga Allah luruhkan dosa-dosaku dengan kondisi ini. Amiiin Ya Rabb... 

Masjid Nurul ashri Deresan
Senin, 18 Juli 2011
Bersama Ust Syatori Abdurrauf

No comments:

Post a Comment

Let make a friend, be closer with silaturahim... trust that someday Allah will unite us :DDD