Oleh : [Kiki] Rakhmawati Z
rakhmawati.zaki@gmail.com

Thursday, June 16, 2011

Kontemplasi Peradaban Islam dan Barat

Peradaban dan modernisasi adalah beban berat yang harus di tanggung oleh kaum muslim di jaman sekarang, karena menjadi faktor  “utama”  penyebab terkikisnya iman terutama bagi kaum muslim yang tinggal di negara-negara berkembang yang berada di bawah pengaruh negara adikuasa. Mungkin sebagian besar dari mereka tidak menyadari bahwa kini mereka sedang meninggalkan Islam secara bertahap, sedikit demi sedikit, dengan mengikut arus globalisasi. Banyak sekali contoh yang bisa kita lihat terutama di negara kita, contoh kecil adalah pengaguman masyarakat terhadap artis masa kini, pengaguman yang berlebihan yang “sebenarnya” tidak patut untuk dilakukan ! ini adalah sebagai akibat dari pengaruh media dunia dan pendidikan dasar agama yang masih sangat kurang di terapkan dalam kurikulum pendidikan di negara kita. Tentu saja karena kebijakan tentang hal itu berada di bawah kendali kontrol negara adikuasa. Lihatlah muda mudi jaman sekarang, mereka berlomba mengagungkan kebudayaan barat sebagai budaya modern yang harus diikuti jika tidak ingin dibilang “ketinggalan jaman” !

Kita tau bahwa intervensi negara barat sangat kental dalam menentukan kebijakan yang di ambil oleh negara-negara berkembang. Penjajahan secara fisik memang sudah tidak lagi terjadi, tetapi negara-negara berkembang masih menjadi imperialisme gaya baru yang lebih halus berupa peperangan pemikiran dan penjajahan politis serta dominasi ekonomi melalui globalisasi. Hmmm jadi teringat tentang teori darwin, tentunya kita sangat bersyukur karena teori tersebut telah runtuh bersamaan dengan runtuhnya kejayaan ideologi sosialisme yang dibawanya. Coba saja kita ingat kembali pelajaran sejarah di masa SD dan SMP, kita di cekoki pendidikan sejarah bahwa manusia dulunya adalah kerak yang berevolusi ! masya Allah ! sempat terpikir oleh saya ketika ustadz saya waktu kecil dulu menceritakan bahwa manusia di ciptakan oleh Allah dari tanah, di bentuk dengan sebagus-bagus rupa, dan kisah Nabi Yusuf yang mempesona banyak wanita. Memang Darwin sama Nabi Yusuf duluan ada siapa sampai Darwin berani berkata bahwa manusia berasal dari kerak !! tapi anehnya teori tersebut menjadi materi yang di wajibkan dalam kurikulum pendidikan dasar di negara kita. Perlu dipertanyakan, kok bisa ? Bayangkan saja seorang anak kecil dihadapkan pada dua pilihan yang bertentangan, tidak jelas mana yang benar dan mana yang salah karena sama-sama di ajarkan baik di pendidikan formal (Sekolah Dasar) maupun informal (Madrasah) ! padalah kita tau bahwa masa kecil adalah masa di mana kehausan akan pengetahuan sangat besar. Bersyukurlah kita karena ada dari golongan kita yang berani menyerang pemikiran Darwin hingga kejayaannya runtuh bersama ideologinya, beliaulah Harun Yahya... beliau telah menelurkan pemikirannya dan menyerang Darwin melalui bukti-bukti ilmiah yang bisa di tangkap oleh logika dengan menjadikan ayat-ayat Allah sebagai dasar penelitian yang tidak terbantahkan.


Sekarang, coba kita tengok peradaban di masa Rasulullah, bagaimana beliau memandang peradaban sebagai sarana untuk membangun Islam ? kita tau bahwa Islam pernah berjaya selama hingga lebih dari 13 abad, dan kini kejayaan sudah beralih pada barat. Sudah tidak lagi melandaskan Islam sebagai pinsip dan konsep dasar kehidupan, tetapi menggantinya dengan menuhankan modal dan uang ! tapi percayalah... Islam akan kembali berjaya di masa mendatang, Allahu akbar !


Sekarang coba kita cermati perbedaan pokok peradaban Islam dan barat :

1.  Peradaban Islam, berasaskan pada wahyu dan hadist, akal, pengalaman dan intuisi dengan pendekatan tauhid (bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan semesta alam). Bersifat otentik dengan menjadikan syahadah sebagai objek kajian. Menjadikan agama sebagai asas utama seluruh elemen peradaban.

2.   Peradaban barat, berasaskan pada rasio, spekulasi dan filosofi dengan pendekatan dikotomis, materialisme dan idealisme. Bersifat rasionalitas dan selalu berubah dengan menjadikan tata nilai masyarakat sebagai objek kajian. Dan menjadikan agama hanya sebagai bagian dari elemen peradaban.

Dari perbedaan tersebut saja tentunya kita sudah mengetahui, betapa sangat berbedanya dasar kedua ideologi tersebut. Di mana Islam melandaskan ridha Allah sebagai landasan utama konsep kehidupan dengan mematuhi aturan-aturan Allah yang di tujukan untuk kemaslahatan bersama. Bandingkan dengan ideologi barat yang menjadikan uang sebagai dasar utama konsep kehidupan. Menuhankan uang dan kekayaan tanpa mempedulikan kebersamaan ! banyak sekali kenyataan yang bisa kita lihat di lingkunga kita, kemiskinan, segmentasi yang sangat curam, tingkat kesejahteraan yang masih jauh dari standar dan lain sebagainya. Inilah  keadilan bagi para kapitalis, menjadikan tingkat perekonomian sebagi tolok ukur kehidupan !


Bukankah kita hidup di dunia untuk bersama, bersatu mencapai satu tujuan, mencapai ridha dan syurgaNya... Bukankah kita harusnya saling memberi, berbagi bersama dan saling mengasihi tanpa memandang penting strata sosial. Bukankah kita harusnya membentuk shaf bersama dan memuji Allah sebagai satu-satunya Tuhan semesta alam. Kawan ! Semoga kita di beri kesempatan untuk merasakan manisnya kejayaan Islam kembali. Jikapun tidak, semoga kita diberi kekuatan untuk terus memperjuangkan kembalinya kejayaan itu. Amin


Sekolah Singkat Ghozwul Fikr Hari pertama di Asrama Haji Yogyakarta, oleh Ust Fatturahman Kamal (Pengasuh PP Budi Mulya) di adakan oleh  Jama’ah Shallahuddin UGM pada Oktober 2010, Ramadhan 1431 H


No comments:

Post a Comment

Let make a friend, be closer with silaturahim... trust that someday Allah will unite us :DDD