Oleh : [Kiki] Rakhmawati Z
rakhmawati.zaki@gmail.com

Thursday, September 29, 2011

Kembali ke Haribaan [Berpulang]

Adekku drop, udah di lepas alatnya sebuah sms singkat tiba-tiba menghentikanku dari membaca buku. Maksudnya ? tak berani aku menanyakannya lebih lanjut. Secara medis adekku udah ngga ada, adekku meninggal balasnya. Innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun, semoga Allah menerima Dek Bagus di sisiNya, dan semoga Allah mengenugerahimu kesabaran balasku tak bisa berkata-kata.

Beberapa jam yang lalu baru saja aku mengunjungi sebuah Rumah Sakit bersama tiga orang temanku untuk menjenguk teman kami yang sedang berduka karena kecelakaan yang menimpa adiknya. Kumasuki sebuah kamar isolasi tempat keluarganya berada dengan sebuah layar kecil terpampang di salah satu sudut ruangnya. Ku pandangi layar itu lamat-lamat. Terbaring sosok lelaki muda di sana. Dialah sang adik. Tak terlihat luka luar yang cukup parah memang. Tapi dia mengalami luka dalam. Pembuluh darah di kepalanya pecah.

Belum genap 3 tahun temanku melewati indahnya kebersamaan bersama anggota keluarga baru di rumahnya. Seorang wanita muda yang menggantikan peran ibunya. Tapi dalam rentang waktu yang cukup dekat dia harus menerima kenyataan bahwa adik yang begitu di sayangnya menyusul pergi. Pergi untuk selamanya dan tidak akan pernah kembali.  Ya Rabbi... sabarkanlah temanku... sungguh cobaan silih berganti mewarnai hidupnya. Aku yakin. Allah mengujinya karena Dia sayang padanya.

Dek Bagus masih begitu muda. “Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah” Sesungguhnya kita hanya di pinjami jasad oleh Allah untuk menjalankan sebuah misi. Suatu saat pinjaman itu akan di ambilNya. Dan ketika jasad itu telah berpisah dari ruhnya. Itulah saat pertanggungjawaban akan di minta.

Aku baru saja kehilangan ibuku. Dan sekarang aku harus melihat adekku dalam keadaan seperti itu. Apa yang harus ku lakukan. Aku ngga punya siapa-siapa lagi selain adekku dan ayahku. Haruskah adekku juga di ambilNya” kata-kata itu masih terngiang di kepalaku ketika temanku mendatangi kamarku dan mengagetkanku dengan pelukannya secara tiba-tiba beberapa hari yang lalu. Entah berapa lama dia memelukku erat di temani sesenggukan tangisnya. Ya Rabbi... Hidup di dunia itu sungguh hanya sementara. Dia masih begitu muda. Bahkan lebih muda dariku. Akupun semakin takut akan waktu itu. Waktu ketika aku harus di pisahkan dari jasadku. Aku belum siap. Aku belum siap menghadap dengan segunung dosa di belakangku.

Setelah mengalami koma selama 3 hari. Ahirnya Dek Bagus menghembuskan nafas terahirnya dan kembali ke haribaan.“taukah kamu gimana rasanya koma ?” kata seorang teman. “gimana rasanya ?” tanyaku. “dalam keadaan koma, jiwamu ngga ada di jasadmu, tapi dia mengelana dan mengembara tanpa tau arah tujuan, seperti mimpi, tapi kamu ngga tau di mana jalan keluar, kamu terperangkap dalam mimpimu sendiri, kamu mimpi dan ngga bisa bangun dari mimpi itu…”

Bayangkan saja. Kita bermimpi tapi kita tidak bisa terbangun. Pernahkan kalian bermimpi jatuh dalam sebuah lubang tanpa dasar... bukankah sangat tidak mengenakkan...

Semoga Allah menerima Dek Bagus di sisiNya. Semoga Allah teguhkan dan sabarkan mereka yang di tinggalkannya. Kawan. Hidup di dunia itu hanya sementara. Dan kita tidak pernah tau sampai kapan umur kita bertahan. Itu adalah rahasiaNya… Semoga dengan mengingat kematian. Kita bisa semakin memaksimalkan  waktu-waktu yang tersisa. Dan melaksanakan misi yang telah Allah perintahkan untuk di selesaikan di dunia. Beribadah di kala malam. Berakhlak baik kepada sesama. Menolong yang kesusahan. Membantu yang kekurangan. Menebar kasih sayang. Menyambung silaturrahim. Memaafkan yang bersalah. Mengingatkan yang menyimpang. Melaksanakan apa yang di perintahkanNya dan menjauhi segala apa yang di larangNya. Semoga kita di istiqomahkan. Dan semoga hati kita selalu di condongkan pada jalannya. Amin
___________
Inspiring Room, Yogyakarta
Kamis, 29 September 2011

Detik-detik menunggu Dek Bagus di pulangkan ke rumah terahirnya. Semoga Allah menerimanya. Dan menempatkannya di sisiNya. Mengampuni segala dosanya. Dan menerima segala amal perbuatan baiknya. Untuk temanku… semoga Allah memberimu ketabahan dan ketegaran dalam menghadapi cobaanNya. dan berikanlah kabar gembira kepada mereka yang bersabar”

No comments:

Post a Comment

Let make a friend, be closer with silaturahim... trust that someday Allah will unite us :DDD