Oleh : [Kiki] Rakhmawati Z
rakhmawati.zaki@gmail.com

Thursday, September 29, 2011

Kembali ke Haribaan [Berpulang]

Adekku drop, udah di lepas alatnya sebuah sms singkat tiba-tiba menghentikanku dari membaca buku. Maksudnya ? tak berani aku menanyakannya lebih lanjut. Secara medis adekku udah ngga ada, adekku meninggal balasnya. Innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun, semoga Allah menerima Dek Bagus di sisiNya, dan semoga Allah mengenugerahimu kesabaran balasku tak bisa berkata-kata.

Beberapa jam yang lalu baru saja aku mengunjungi sebuah Rumah Sakit bersama tiga orang temanku untuk menjenguk teman kami yang sedang berduka karena kecelakaan yang menimpa adiknya. Kumasuki sebuah kamar isolasi tempat keluarganya berada dengan sebuah layar kecil terpampang di salah satu sudut ruangnya. Ku pandangi layar itu lamat-lamat. Terbaring sosok lelaki muda di sana. Dialah sang adik. Tak terlihat luka luar yang cukup parah memang. Tapi dia mengalami luka dalam. Pembuluh darah di kepalanya pecah.

Belum genap 3 tahun temanku melewati indahnya kebersamaan bersama anggota keluarga baru di rumahnya. Seorang wanita muda yang menggantikan peran ibunya. Tapi dalam rentang waktu yang cukup dekat dia harus menerima kenyataan bahwa adik yang begitu di sayangnya menyusul pergi. Pergi untuk selamanya dan tidak akan pernah kembali.  Ya Rabbi... sabarkanlah temanku... sungguh cobaan silih berganti mewarnai hidupnya. Aku yakin. Allah mengujinya karena Dia sayang padanya.

Dek Bagus masih begitu muda. “Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah” Sesungguhnya kita hanya di pinjami jasad oleh Allah untuk menjalankan sebuah misi. Suatu saat pinjaman itu akan di ambilNya. Dan ketika jasad itu telah berpisah dari ruhnya. Itulah saat pertanggungjawaban akan di minta.

Aku baru saja kehilangan ibuku. Dan sekarang aku harus melihat adekku dalam keadaan seperti itu. Apa yang harus ku lakukan. Aku ngga punya siapa-siapa lagi selain adekku dan ayahku. Haruskah adekku juga di ambilNya” kata-kata itu masih terngiang di kepalaku ketika temanku mendatangi kamarku dan mengagetkanku dengan pelukannya secara tiba-tiba beberapa hari yang lalu. Entah berapa lama dia memelukku erat di temani sesenggukan tangisnya. Ya Rabbi... Hidup di dunia itu sungguh hanya sementara. Dia masih begitu muda. Bahkan lebih muda dariku. Akupun semakin takut akan waktu itu. Waktu ketika aku harus di pisahkan dari jasadku. Aku belum siap. Aku belum siap menghadap dengan segunung dosa di belakangku.

Setelah mengalami koma selama 3 hari. Ahirnya Dek Bagus menghembuskan nafas terahirnya dan kembali ke haribaan.“taukah kamu gimana rasanya koma ?” kata seorang teman. “gimana rasanya ?” tanyaku. “dalam keadaan koma, jiwamu ngga ada di jasadmu, tapi dia mengelana dan mengembara tanpa tau arah tujuan, seperti mimpi, tapi kamu ngga tau di mana jalan keluar, kamu terperangkap dalam mimpimu sendiri, kamu mimpi dan ngga bisa bangun dari mimpi itu…”

Bayangkan saja. Kita bermimpi tapi kita tidak bisa terbangun. Pernahkan kalian bermimpi jatuh dalam sebuah lubang tanpa dasar... bukankah sangat tidak mengenakkan...

Semoga Allah menerima Dek Bagus di sisiNya. Semoga Allah teguhkan dan sabarkan mereka yang di tinggalkannya. Kawan. Hidup di dunia itu hanya sementara. Dan kita tidak pernah tau sampai kapan umur kita bertahan. Itu adalah rahasiaNya… Semoga dengan mengingat kematian. Kita bisa semakin memaksimalkan  waktu-waktu yang tersisa. Dan melaksanakan misi yang telah Allah perintahkan untuk di selesaikan di dunia. Beribadah di kala malam. Berakhlak baik kepada sesama. Menolong yang kesusahan. Membantu yang kekurangan. Menebar kasih sayang. Menyambung silaturrahim. Memaafkan yang bersalah. Mengingatkan yang menyimpang. Melaksanakan apa yang di perintahkanNya dan menjauhi segala apa yang di larangNya. Semoga kita di istiqomahkan. Dan semoga hati kita selalu di condongkan pada jalannya. Amin
___________
Inspiring Room, Yogyakarta
Kamis, 29 September 2011

Detik-detik menunggu Dek Bagus di pulangkan ke rumah terahirnya. Semoga Allah menerimanya. Dan menempatkannya di sisiNya. Mengampuni segala dosanya. Dan menerima segala amal perbuatan baiknya. Untuk temanku… semoga Allah memberimu ketabahan dan ketegaran dalam menghadapi cobaanNya. dan berikanlah kabar gembira kepada mereka yang bersabar”

Monday, September 26, 2011

Bahagianya [Aku] Menjadi Seorang [Muslim]

Alhamdulillah… segala puji bagi Allah. Alhamdulillah… segala puji bagi Allah. Alhamdulillah… segala puji bagi Allah

Dzikir yang setiap hari tak pernah lepas kulontarkan. Alhamdulillah atas anugrah terindah yang Allah berikan karena Ia lahirkan aku sebagai [muslim]. Alhamdulillah atas kenikmatan yang tak akan pernah bisa kuhitung dan kubayar. Alhamdulillah atas keindahan ukhuwah yang telah Ia jalinkan. Alhamdulillah atas setiap ketenangan jiwa yang Ia anugerahkan ketika kegelisahan hati menyerang. Alhamdulillah… segala puji bagi Allah pemilik semesta alam. Alhamdulillaahi Rabbil ‘aalamiin.

Ingin sekali rasanya meneriakkan “Bahagianya aku menjadi seorang [muslim] !!” sekencangnya… andaikan bisa... Pasti kulakukan. Tapi sekedar berteriak memanggil seseorang yang telah menjauh saja aku malu. Malu untuk mengeraskan suaraku :| Biarlah kuteriakkan kata-kata itu dalam mimpiku. Di padang rumput hijau dengan di temani bunga dan hangatnya pancaran cahaya sang surya. Atau… di bawah langit malam di temani kerlap kerlip bintang dan rembulan. Indahnya :|

Taukah… Betapa bahagianya [Aku] menjadi seorang [Muslim] ?

[muslim] adalah manusia paling mulia di atas seluruh manusia dengan perilakunya yang mempesona. [muslim] adalah manusia paling beradab di atas seluruh manusia dengan kecemerlangan berpikirnya. [muslim] adalah manusia paling bahagia di atas seluruh manusia karena mereka yang bersedih tertahan oleh firmanNya dengan kabar kebahagiaan melalui kesabarannya. [muslim] adalah anugerah terindah yang Allah berikan pada manusia sebagai pelangi kehidupan yang menebarkan kasih sayang pada sesama. [muslim] adalah manusia-manusia yang telah di pilihNya. Bersyukurlah kalian yang di jadikanNya sebagai [muslim] :| Lihatlah mereka yang lahir dari sulbi-sulbi kafir. Mereka harus berjuang lebih keras. Mungkin mereka harus berpisah dengan keluarganya. Mungkin mereka harus hijrah dari lingkungan di mana mereka berada. Mungkin mereka harus bekerja keras mencari ilmu yang sama sekali belum mereka ketahui dasarnya. Mereka hanya di bekali penglihatan dan pendengaran serta akal sebagai modal oleh Allah yang mungkin dengannya masih belum cukup bagi mereka. Terlebih lagi bagi mereka yang di takdirkan sebagai musuhNya. Ya Rabb. Naudzubillahimindzalik... Mereka di jadikan percontohan manusia-manusia hina yang menentangNya. Mendapatkan kenikmatan adzab yang begitu perihnya di ahirat dan di dunia. Ya Rabbi. Ighdinashiraatalmustaqiim... Tunjukilah kami jalan yang lurus...

Rasul kita adalah manusia yang pengaruhnya pada dunia tidak akan pernah tergantikan. Yang sejarahnya tidak akan pernah terkotori oleh pemutar-balikan. Yang kemuliaannya akan selalu di kenang dan tidak akan pernah hilang di telan waktu dan zaman.  Yang perjuangannya justru akan terus dan terus di estafetkan oleh generasi-generasi penerus Islam. Yang agamanya akan menjadi agama acuan. Yang persatuan ummatnya tidak akan pernah terpisahkan oleh hasutan. Bahkan manusia-manusianya menjadi sosok yang di rindukan sebagai penebar kasih sayang.

Tengoklah ke belakang. Betapa Rasul kita adalah seorang manusia yang begitu mulia. Tengoklah kepribadiannya yang sejak kecil hingga wafatnya penuh dengan perilaku-perilaku mempesona. Betapa di percayanya beliau oleh para sahabat dan ummatnya. Bahkan oleh para musuhnya. Tengoklah… betapa indah apa yang dibawanya. Al-qur’an. Ayat-ayat Tuhan. Dienul Islam. Agama paling di benarkan di atas segala agama. Yang menerangkan dan membangkitkan peradaban dunia.

Tengoklah. Betapa berat perjuangan yang telah di laluinya. Memperkenalkan perlahan dan bertahap dengan penuh kesabaran tentang apa yang di bawanya. Lihatlah. Betapa hebatnya siksaan yang telah di alami para sahabat yang masuk Islam di permulaan kemunculannya. Betapa banyak hal keduniaan yang mereka tinggalkan. Bahkan merelakan jiwa dan raganya dengan menjadi syuhada di jalanNya. Mereka berperang tanpa gentar. Tetapi justru menghadapinya dengan penuh keberanian. Menyambutnya dengan penuh kebahagiaan. Seakan mereka melihat indahnya syurga di medan perang. Karena dengan perang tersebut mereka hanya akan mendapatkan kabar gembira. Mati syahid di jalanNya atau menang bersama Islam dan RasulNya. 


Karenanya. Berbahagialah kalian yang di takdirkanNya sebagai [muslim]. Semoga penglihatan dan pendengaran serta akal kita selalu di gunakan untuk memahami dan memaknai kebesaranNya. Dan sekali lagi kukatakan. Betapa bahagianya [Aku] menjadi seorang [Muslim]
____________
Yogyakarta, Inspiring Room
Senin, 26 September 2011



Sunday, September 11, 2011

Raih Mimpi dan Pancarkan “Warna Ilahi”

Sejuk angin malam bangunkanku dari kelelapan

Kulangkahkan kaki mungilku keluar
Menengok Betelgeuse yang masih bersinar terang

Kulihat, Vega telah tenggelam
Pertanda sepertiga malam datang
Sunyi… Sepi…
Waktu yang tepat untuk berbagi
Dengan kekasih pujaan hati
***

Sinar pagi mulai berpendar
Redupkan Archernar
Dan perlahan...
Bintang Constelasi Eridanus itu menghilang
Terbias bola cahaya raksasa yang mulai menerang

Kusapa pagi...
Kuucap salam pada mentari...
Dan bersiap untuk menjejakkan kaki
***

Dengan berharap akan ridhaNya
Bismillahirrahmanirrahiim…
Tebarkan pelangi hari ini, pelangi...
Yang semoga saja memancarkan warna Ilahi
***

Saatnya bergerak, gapai cita !
Saatnya bergerak, kejar mimpi !

Pancarkan pribadi muslim sejati di setiap langkah
Memendar “indah” bak Aurora Borealis di kutub utara
Dan bersinar hangat nan cerah layaknya Sang Surya
________________________________________________
Dalam semangat pagi. Gapai mimpi. Raih cita. Dan tepis asa... Sandarkan harap pada Ilahi... Jawaban ada di tangan kita... Insyallah dengan izinNya... Dan ketika cita dan mimpi tak kunjung menyapa. Sesungguhnya bersabar dan bertawakkal itu lebih baik dari dunia dan seisinya

Inspiring Room, Yogyakarta [Minggu, 11 September 2011]

About The Owner

Assalamu’alaykum wr wb……

Hi... Best regard for all. May Allah always keeps our faith hold on in the middle period of the world till the end of time, Amin. Welcome to my blogg. And let the owner introduce herself... :P My name‘s Rakhmawati Z. But my friends usually call me Kiki. Sometimes they call Rakhma or Zaki. So it‘s easy I think to call me which one of those name surely. Im from Pemalang. Have you ever heard? Might be you rarely heard ya :| Pemalang is a little city in the middle of Java and part of Pantura‘s traffic line. You need one hour to reach Pemalang from Pekalongan or Tegal. 3 hours from Semarang. And 5 hours from Yogyakarta. I suggest you to visit Pemalang. And you will find the great city you ever known there... 
Now. I‘m still finishing my graduate study in Gadjah Mada University. My graduate studi‘s covered in a wide range. Architecture and Regional Planning. With concentration Urban and Regional Planning. But actually I was not quite interested that particular study. Yes. Honestly... But there is nothing wrong with science. All science must be important thing to be learnt.


Finally... I will finished my study. This year [2011] is time that I have been waiting for four years to pick up one of my big plan. And it will getting in. Become a fresh graduate.

This blog is my footsteps to share my opinion about Islam. May be you can compare with yourself. In the same view or may be different... But actually sometimes this blog used to share about my feeling and my wandering journey :| Numpang nangis. Numpang sedih. Numpang mellow. Numpang senang. Numpang ketawa. Numpang bahagia. Dan yang pasti numpang nulis.

Last but not least. Learning about Islam is necessity. Because its guidance to walk on our life. So ! Do not ever rest your study about this. Keep up your faith. Your believe. And we will always in His protection.

Best Regard
“[Kiki] Rakhmawati Z”

Wednesday, September 7, 2011

Kebimbangan Akan Keterhijaban

Di balik keterhijaban yang Allah takdirkan. Ada banyak hikmah yang akan kita dapatkan. Ketika kita tidak memperoleh apa yang kita harapkan. Bisa jadi itu adalah jawaban. Dan tentu saja. Jawaban Allah adalah jawaban TERBAIK. Maka… terimalah dengan SABAR dan TAWAKKAL. Dan agaknya… kita perlu mengevaluasi kembali tentang makna “yang terbaik” menurut kita.

Sebuah kalimat inspirasi yang tiba-tiba saja menggaung di lorong telinga pagi ini. Masih pagi sudah mikir apa ya kok sampai dapat kalimat berat kaya begitu… Hmm. Inilah akibat sisa kegalauan yang belum hilang. Kegalauan yang mungkin tidak hanya di alami olehku tapi mungkin juga di alami oleh banyak orang. Masa depan.

Berusaha itu HARUS ! tapi untuk masalah hasil biarlah Allah yang menentukan...

Rasanya itu kunci yang perlu di pegang oleh setiap orang yang menginginkan kebahagiaan hakiki. Berbicara tentang kebahagiaan. Siapa sih yang nggak kepingin. Setiap orang pasti menginginkan BAHAGIA. Tapi yang jadi perdebatan adalah bahagia seperti apa yang diinginkan. Apakah bahagia dalam hal keduniaan atau kebahagiaan jiwa. Karena untuk mencapai salah satu kebahagiaan itu terkadang kita harus mengorbankan salah satu kebahagiaan lainnya. Itulah dilema yang dirasakan oleh sebagian besar orang. Bahwa faktanya untuk mencapai kebahagiaan hakiki (akhirat) terkadang kita harus mengorbankan kebahagiaan dunia dan sebaliknya. Perbedaan tujuan inilah yang perlu di perhatikan. Karena kebahagiaan memiliki arti berbeda bagi setiap orang. 


Terkait kebahagiaan dunia. Allah sudah memaparkannya secara jelas dalam Al-qur'an :


Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda-kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga) (Ali-Imran [3] : 14)
 
Ketika seseorang memiliki apa-apa yang disebutkan di dalam (QS Ali-Imran [3] : 14). Dunia seolah menjadi syurga. Sehingga terkadang mereka terlalaikan karenanya. Dan kebahagiaan yang mereka rasakan tersebut tidak berlaku selamanya ketika kesemuanya tidak diimbangi dengan kekayaan jiwa. Karena nyatanya banyak mereka yang secara materi berlebih tapi ternyata tidak secara bathin. Padahal kebahagiaan hidup yang hakiki justru terletak pada kebahagiaan jiwa. Nah kekayaan jiwa inilah yang masih sulit di dapatkan oleh kebanyakan orang.


Dan ketika kita dihadapkan pada permasalahan masa depan yang kita tidak pernah tau, maka kita di wajibkan untuk mengusahakannya terlebih dahulu sebagai bentuk ikhtiar kita agar bisa memperoleh hasil yang kita inginkan. Yang pingin pintar dan dapet nilai bagus ? Belajar. Yang pingin lulus ? Selesaikan penelitian sebagai syarat kelulusan. Yang pingin berkeluarga? Nikah. Dan lain sebagainya. Ada usaha-usaha yang perlu dilakukan terlebih dahulu untuk mendapat apa yang kita inginkan yang kita anggap sebagai kebahagiaan” ketika kita memperolehnya.

Berbicara mengenai hasil (takdir). Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui. Bahwa di dunia ini ada hakikat peristiwa yang bisa dikuasai dan peristiwa yang tidak bisa dikuasai oleh manusia. 
  1. Kawasan yang mampu dikuasai oleh manusia. Di area ini manusia akan dihisab karena berada di lingkup pilihanya sendiri. Tergantung pada jalan mana yang akan di ambil. Jalan kebenaran atau kebathilan. Dalam hal ini Allah membekali manusia dengan akal, penglihatan dan pendengaran. Contoh mudahnya adalah mau nikah lewat jalan mana ? taaruf atau pacaran. Bukankah itu pilihan.
  2. Kawasan yang tidak mampu dikuasai oleh manusia. Di area ini ada kawasan yang didalamnya melibatkan manusia dan tidak melibatkan manusia. Dalam lingkup ini manusia tidak dihisab karena hasilnya Allah yang menentukan. Contoh tentang peristiwa yang melibatkan manusia : 
    • Kematian. Misal nih. Ketika berkendaraan mungkin kita sudah ikhtiar untuk mengendalikannya dengan hati-hati. Tapi nyatanya banyak mereka yang sudah hati-hati tapi tetap saja kecelakaan dan berahir meninggal. Mungkin kita sudah ikhtiar dengan memakan makanan bergizi. Berolahraga. Dan rajin berkonsultasi ke dokter tentang masalah kesehatan. Tapi siapa yang tau bahwa kita akan meninggal secara tiba-tiba.
    • Jodoh. Mungkin kita sudah ikhtiar dengan menempa diri agar mendapatkan pasangan yang sepadan dalam hal keberagamaan. Bahkan mungkin ada yang sudah menarget siapa orangnya. Tapi siapa yang tau… Apakah dia jodoh kita atau bukan.
    • Rizki. Mungkin kita sudah berusaha bersusah payah mencari rizki. Tapi kok masih saja kekurangan. Dan yang mengherankan mungkin ada sebagian orang yang tidak ada usaha sama sekali tetapi justru mendapatkannya denga sangat mudah. Bisa jadi… itulah rizki yang Allah tetapkan.

    Tentang peristiwa yang tidak melibatkan manusia. Contoh mudahnya adalah tentang keberadaan kita di dunia. Mungkin yang sering kita dengar di film-film adalah ucapan tentang “kenapa aku dilahirkan jika harus mengalami penderitaan?” Belum kenalan sama Allah nih orang yang ngomong kaya begini. Kenalan dulu geh... Tapi Allah sudah menakdirkan dia untuk lahir ke dunia. Dan kita juga sudah dipilih oleh Allah untuk lahir ke dunia dan menjadi bagian dari hamba-hambaNya. Siapa yang bisa menolak kalo sudah Allah yang menentukan.

    Itu adalah paparan tentang kenyataan yang perlu kita ketahui. Ketika kita mendapatkan jawaban yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Mungkin itu adalah takdir yang memang sudah Allah tentukan atas diri kita. Kita hanya diberi sarana untuk mengusahakannya. Jadi untuk masalah jawaban serahkan saja pada Allah.


    Tapi sayangnya. Banyak sekali dari kita yang kadang tenggelam dalam kecewa ketika apa yang diharapkan tidak berhasil didapatkan. Jawabnya mudah kawan… cukup SABAR dan TAWAKKAL… Mudah untuk ditulis dan diucapkan hhh... Jadi terkait masa depan. Tetaplah berusaha untuk mencapai masa depan cerah yang kita inginkan. DUNIA wabil AKHIRAT. Berusahalah mencapainya dengan mendasarkan kecintaan dan harapan akan ridha Allah sebagai pijakan. Kalaupun kita tidak mendapatkannya di dunia. Insyallah kita akan mendapatkannya di ahirat. Sayang sekali mereka yang sangat terobsesi akan kesuksesan dunia tanpa mempedulikan kebahagiaan ahir di ahirat kelak. Semacam bersusah payah untuk mengejar hasil ahir yang dipertanyakan. Bukankah justru hasil ahir di akhirat yang harusnya mendapat perhatian. Karena itulah kehidupan hakiki yang akan menyambut kita di masa depan.

    Lalu. Bagaimana jika realita tidak sesuai dengan idealita…?

    Mungkin kita sudah berpijak pada keridhaan Allah dalam mem-planning ataupun mengikhtiarkan masa depan seperti apa yang kita inginkan. Tapi kadang ada hambatan-hambatan yang justru datang dari orang-orang terdekat. Mungkin kita sudah memutuskan untuk bekerja pasca kelulusan. Tapi nyatanya orang tua menginginkan kita untuk melanjutkan study. Atau sebaliknya. Mungkin juga kita ingin nikah muda. Tapi orang tua melarang. Mungkin kita menginginkan untuk bekerja di sebuah perusahaan X ternama yang banyak di incar oleh begitu banyak orang. Tapi hati kecil mengatakan untuk mengabdi pada ummat. Yah. Semua itu adalah pilihan...  

    Masa depan bisa kita tentukan. Dengan izinNya. Tetep usaha dengan berpijak untuk memperoleh ridhaNya. Dan untuk hasilnya serahkan pada Allah… Ketika tidak mendapatkan yang di harapkan. Jangan lupa slogan SABAR dan TAWAKKAL. Insyallah SUKSES DUNIA dan AKHIRAT. Salam semangat ! ^.^
    ___________________________
    Inspiring room, Yogyakarta
    Rabu, 7 September 2011 [09:00]

    Monday, September 5, 2011

    Menelisik lebih dalam apa itu PERADABAN

    Adab dalam Kamus Ilmiah Populer memiliki definisi tingkah laku. Sedangkan peradaban (hadharah) merupakan sebuah konsep kehidupan yang didasarkan pada sebuah aqidah (keyakinan). Ada dua jenis dasar yang memunculkan peradaban, di antaranya adalah : 

    1) Peradaban spiritual (diniyah Ilahiyyah)

    Peradaban spiritual berasal dari wahyu, yaitu aqidah (ideologi) yang berasal dari Tuhan (agama). Ada dua macam agama di dunia : 1) agama yang melahirkan peradaban. Yaitu agama yang memiliki konsep kehidupan yang menyeluruh; dan 2) agama yang tidak melahirkan peradaban. Yaitu agama yang tidak memiliki konsep yang menyeluruh tentang kehidupan. 

    Agama Islam memiliki aqidah yang menerapkan setiap aturan dalam bentuk perilaku yang didasarkan pada batas-batas tertentu (mendasarkan perbuatan pada halal dan haram) di berbagai aspek. Mulai dari aturan individu, bermasyarakat, kepemerintahan, perekonomian, pendidikan dan lain sebagainya sehingga memunculkan sebuah konsep kehidupan. Dari sinilah muncul peradaban spiritual yang berasal dari agama Islam. Berbeda dengan agama-agama lainnya seperti Shinto, Nasrani, Kristen, Hindu, Budha dan yang lainnya. Dimana kesemuanya hanya mengajarkan pengamalan ibadah secara vertikal saja sehingga tidak melahirkan peradaban.

    Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk yang benar dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. (TQS. At-Taubah [9]: 33)

    Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima agama itu daripadanya, dan di akhirat ia termasuk orang-orang yang merugi. (TQS. Ali ‘Imran [3]: 85)


    2) Peradaban manusia (wadl’iyyah basyariyyah)

    Peradaban manusia berasal dari sebuah aqidah yang berasal dari fikrah manusia di mana sebuah konsep kehidupan dideklarasikan oleh sekelompok manusia yang menyetujui konsep tersebut. Misalnya seperti peradaban barat di mana merupakan peradaban yang tercipta dari aqidah sekulerisme (pemisahan agama dan kehidupan). Peradaban manusia juga bisa muncul tanpa didasari adanya aqidah dan hanya bersifat lokal dan parsial, seperti peradaban Yunani, peradaban Mesir Kuno dan lainnya. Seseorang atau sekelompok manusia yang menganut agama tertentu seperti Islam, Shinto, Nasrani, Kristen, Hindu, Budha dan lainnya, secara langsung akan menjadikan mereka sebagai bagian dari sebuah peradaban. Tetapi dalam aplikasinya, aqidah yang kita ketahui paling berperan dan cukup bertahan sepanjang perjalanan kehidupan manusia adalah aqidah Islam dan Barat.

    Jika kita telisik lebih dalam, peradaban yang kini eksis adalah peradaban barat. Banyak hal yang bisa kita temui dari bentuk-bentuk keeksisan peradaban barat yang kini mendominasi dunia, salah satu di antaranya, yang cukup mudah ditemui oleh kalangan mahasiswa adalah terkait masalah pendidikan ke luar negeri. Kita tau bahwa untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri, bahasa inggris menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi. Karena Bahasa inggris merupakan bahasa internasional yang menghubungkan komunikasi antar negara di dunia (sekarang). Berbeda dengan masa ketika peradaban Islam berjaya. Di mana Islam menjadi rujukan berbagai bidang ilmu pengetahuan yang menarik mahasiwa dari berbagai penjuru negara, sehingga ketika itu bahasa arab menjadi bahasa internasional. Ingatkah kita akan masa-masa itu… itulah masa ketika Islam secara riil diterapkan dalam kehidupan.

    Adakah kau lupa, kita pernah Berjaya        
    Adakah kau lupa, kita pernah berkuasa
    Memayungi... duapertiga dunia
    Merentas samudera...
    [Alarm Me “Adakah Kau Lupa”]

    Jadi teringat kemarin hari baru saja menengok bangunan-bangunan sejarah bukti gemilangnya peradaban Islam di India melalui sebuah stasiun TV swasta, subhanallah… Coba deh kalian searching dan amati bukti-bukti sejarah peninggalan peradaban Islam, bakal kagum deh...

    Berhubung peradaban yang sekarang sedang eksis dan mendominasi dunia adalah peradaban barat, maka akan coba kita bahas lebih dulu peradaban barat. Seperti yang kita bahas sebelumnya, bahwa peradaban merupakan hasil interpretasi sebuah aqidah. Lalu pertanyaannya, seperti apakah aqidah barat ? menurut Wibisono dan Yusuf Dalam bukunya “Islam Mulai Akar ke Daunnya” dasar pemikiran aqidah barat adalah sekulerisme dan kapitalisme. Di mana semua tindak tanduk perilaku kehidupan dipisahkan dari aturan-aturan Tuhan dan didasarkan pada standar “modal”. Ketika sebuah keputusan akan memberikan keuntungan dalam hal materi, maka hal tersebut menjadi hal yang perlu dipertimbangkan walaupun bertentangan dengan aturan Tuhan. Hal ini menjadikan modal sebagai standar seseorang untuk mengambil keputusan dalam lingkup kehidupan peradaban barat.

    Peradaban barat menjadikan “modal” sebagai standar utama dalam menentukan tindakan. Hmm. Kaitannya dengan dasar pemikiran seperti ini, seorang peneliti kepribadian menyebutkan bahwa “semakin jauh, manusia akan semakin kehilangan jati dirinya sebagai manusia, akan ada masa terdegradasinya nilai-nilai moral dan spiritual, yaitu masa ketika manusia tidak lagi mengenal nilai-nilai ketuhanan dan nilai-nilai sosial, tindak tanduk mereka bahkan hampir menyerupai binatang, hal tersebut di akibatkan oleh kondisi lingkungan global”. Yah. Kira-kira seperti itulah produk manusia-manusia peradaban barat. Mereka menyingkirkan nilai-nilai spiritual yang di amanahkan Tuhan sebagai panduan kehidupan sehingga menyebabkan mereka menjadi semakin jauh dari fitrahnya sebagai manusia.

    Sejenak menelisik sejarah munculnya sekulerisme. Sekuler sebagai dasar pemikiran dalam peradaban barat pertamakali muncul di Eropa akibat adanya pertentangan antara kaum muda dan pemuka agama. Para penguasa pada masa itu menjadikan para pemuka agama sebagai tameng kebejatan mereka dalam mengelola kebijakan di masyarakat, sehingga menyebabkan masyarakat menjadi skeptis terhadap agama mereka sendiri. Mereka menginginkan agar kehidupan (pemerintahan) tidak lagi di sangkut pautkan dengan agama. Hingga ahirnya muncullah pemikiran yang memisahkan agama dan kehidupan (sekuler).

    Seorang ustadz pernah menjelaskan bahwa kebangkitan pemikiran di Eropa telah memunculkan istilah sekulerisme, nasionalisme dan kapitalisme. Di mana pemikiran tersebut telah berhasil memunculkan kemajuan tekhnologi di Eropa dan membawa mereka mengelilingi dunia. Tetapi dalam aksinya mengelilingi dunia mereka terjerat oleh 3G : apaan 3G ? 3G merupakan singkatan dari gold, glory dan gospel. apaan tuh ? 1) gold, mencari kekayaan di tanah jajahan; 2) glory, mencari kemasyhuran di atas bangsa lain; dan 3) gospel, menyebarkan agama kristen. Inilah yang memicu terjadinya kolonialisme, dan terjadilah masa penjajahan terhadap negara-negara dunia oleh Eropa.

    Munculnya kolonialisme menjadi bagian penyebab runtuhnya peradaban Islam (Daulah Islamiyah). Di mana ketika itu negara-negara Eropa memberikan dukungan kepada gerakan-gerakan nasionalis di arab sehingga khilafah mengalami perpecahan. Keruntuhan kekhalifahan semakin didukung dengan melemahnya pemerintahan akibat masuknya fikrah-fikrah asing dari para pembesar arab yang pulang ke negaranya setelah menyelesaikan studinya di barat. Mungkin yang sebagian besar kita ketahui di antaranya adalah Kemal Pasha Attaturk.

    Masuk dalam pembahasan peradaban Islam. Jreng Jreng. Akan coba kujelaskan dengan di awali dari penelitian seorang mahasiswa UNIBRAW tentang “Konsep Tata Ruang Islam”. Dalam hasil penelitiannya mengenai seperti apa sih konsep tata ruang Islam yang di amatinya melalui identifikasi karakteristik kota-kota Islam di Timur Tengah seperti Cordoba, Baghdad dan kota-kota Islam lainnya yang masuk dalam bagian Daulah Islam ? beliau mendapati bahwa konsep tata ruang Islam di Negara Islam, merupakan pola yang terbentuk dari kebudayaan masyarakat Islam (tingkah laku dan kebiasaan) yang di hasilkan dari interpretasi Al-Qur’an dan Hadist. Jadi... kalo dalam ilmu plannologi nih, Konsep Tata Ruang Islam (pola ruang) terbentuk dengan sendirinya akibat kebudayaan (tingkah laku) masyarakat Islam yang di batasi oleh HALAL dan HARAM. Kalo polanya digambarkan itu menyerupai sarang laba-laba atau konstelasi jalur lintas planet-planet di angkasa. Tidak sprawl atau liniear seperti kebanyakan pola kota-kota di Indonesia. 

    Pola ruang Kota Islam dari lingkup terkecil hingga terbesar tersebut meliputi 1) Baitul Islam; 2) Darussalam; 3) Mahalle; 4) Harrat; 5) Madinah; dan 6) Daulah Islamiyah
      Menarik sekali. Subhanallah. Harusnya para planner muslim tidak melupakan keterkaitan Islam dalam perencanaan tata ruang agar tercipta penataan ruang yang tertata dan rapi sekaligus sesuai dengan syari’at. Di mana pola tersebut ternyata juga memberikan keuntungan dan kenyamanan tersendiri bagi maereka yang non muslim.

      Dalam penelitian konsep tata ruang dalam Islam disebutkan bahwa Masjid merupakan centra dari sebuah ruang wilayah. Merupakan pusat kegiatan masyarakat muslim. Tempat ibadah yang sangat intens dikunjungi baik untuk ibadah maupun untuk urusan pendidikan (Mengaji, Halaqoh, Kajian, dll). Kemudian di sekitarnya diikuti oleh kawasan pemukiman dan pasar. Pada jaman pembentukan kota oleh Umar Bin Khattab, beliau meletakkan pasar berada dekat dengan Masjid. Hal ini dimaksudkan agar mereka yang beraktifitas di pasar tidak meninggalkan ibadah ketika waktu shalat tiba. Bahkan pada masa itu ketika adzan datang, dengan sendirinya masyarakat baik pedagang maupun konsumen bergegas menuju masjid tanpa ragu barang dagangan mereka akan di usik oleh orang. Subhanallah. Betapa besar kepercayaan dan kebersamaan masyarakat muslim ketka itu. Rindu…

      Ini hanya setitik penjelasan mengenai keberhasilan peradaban Islam dari segi tata ruang, belum dalam hal pemerintahan, pengelolaan kebijakan, ekonomi Islam, pendidikan Islam dan bidang lainnya. Islam adalah agama yang memunculkan peradaban. Peradaban yang menerangi dunia dengan kalimat-kalimat terang (kalimatullah). Islam. Islam adalah agama sekaligus sebuah konsep kehidupan. Mari kita terapkan dalam kehidupan kita walaupun mungkin lingkungan tidak mengiyakan. Dimulai dari pribadi-pribadi yang sadar diri akan janji kebangkitan Islam. Tak perlulah merasa asing ^__^
       
      Andai semua orang tau betapa indahnya Islam. Maka dengan yakin kukatakan, bahwa mereka akan berbondong-bondong menuju agama Allah. Pelik sekali permasalahan umat ini. Karenanya, di mulai dari individu-individu yang sadar diri. Mari kita sambut kebangkitan Islam dengan perjuangan yang tiada henti. Jangan pernah ragu walau hanya melalui kontribusi-kontribusi yang menurut sebagian orang mungkin tidak ada artinya. Bukankah Allah yang akan menilainya. Jika Allah sudah menjadi bahan pertimbangan kita dalam bertindak, lalu apa lagi yang menjadi penghambat ?

      Menyimak sejenak tragedi-tragedi yang terjadi di Negara kita. Jadi teringat pesan Pak Amien Rais dalam ceramah Ramadhan yang pernah beliau sampaikan. Cobalah belajar dari kerapuhan para intelek modern. Ainul yakin... Negara ini akan mencapai puncak piramidnya jika dipegang oleh orang-orang yang memegang nilai-nilai Ilahiyah. Karenanya, pesan beliau “GEMBLENGLAH ILMU ANDA SESUAI BIDANGNYA DAN IMBANGILAH DENGAN NILAI-NILAI ILAHIYAH, DINAMISLAH, DAN JANGAN STASIONER !” (Amien Rais, 20 Ramadhan 1432 H @Masjid Kampus UGM)

      Sadarkah kita, bahwa ummat Nabi Muhammad adalah ummat yang istimewa. Seperti yang dinyatakan oleh Nabi Adam “Sesungguhnya Allah telah memberikan kepada umat Muhammad S.A.W 4 kemuliaan yang tidak diberikan kepadaku” : 1) Taubatku hanya diterima di Mekah, sementara taubat umat Nabi Muhammad diterima di sembarang tempat; 2) Pada mulanya aku berpakaian, tetapi jika aku durhaka kepada Allah maka Allah jadikan aku telanjang. Umat Muhammad durhaka dengan telanjang, tetapi Allah memberi mereka pakaian; 3) Ketika aku durhaka kepada Allah maka Allah pisahkan aku dengan isteriku. Tetapi ketika umat Muhammad durhaka, Allah tidak memisahkan mereka dari isterinya; dan 4) Ketika aku durhaka kepada Allah dalam syurga, aku dikeluarkan darinya, tetapi umat Muhammad yang durhaka kepada Allah akan dimasukkan ke dalam syurga apabila mereka mau bertaubat.

      Subhanallah… betapa besar kemuliaan dan kasih sayang yang Allah limpahkan kepada kita. Tidak banggakah kita menjadi ummat mulia ? tidak banggakah kita dengan ke-Islaman kita ? tidak banggakah kita bahwa orang lain menyaksikan kita sebagai seorang muslim ? mari gembleng diri. Sambut kebangkitan Islam dengan perjuangan tiada henti. Ciptakan  peradaban Islam mulai dari diri sendiri. Untuk kaum hawa… mari asah selalu akal kita. Siapkan diri menjadi ummi tangguh untuk mendidik generasi pengganti pemimpin-pemimpin yang tidak amanah, membangun generasi penerus pemimpin-pemimpin mulia. Menjadi perpustakaan bagi pertumbuhan sang buah hati. Dan bagi para calon Abi. Gembleng diri agar semangat juang selalu terpatri. Menjadi teladan bagi calon pejuang baru Islam.

      Selamat menyambut hari kemenangan HAPPY IED MUBARAK 1432 H, semoga semangat juang semakin kuat terpatri dalam diri… salam ukhuwah sahabat muslim dan muslimah...

      Inspiring room, Home Sweet Home [21:30]
      Senin, 30 Ramadhan 1432 H / 30 Agustus 2011
      “Dalam semangat menyambut hari kemenangan”